Secara terpisah, YouTube juga mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk menghapus video.
"Kami telah menghapus video karena melanggar kebijakan informasi yang salah COVID-19 kami," kata Juru Bicara Google, yang memiliki YouTube, kepada Recode.
Obat Malaria yang Jadi 'Sumber' Teori Konspirasi
Lebih lanjut, obat malaria hidroksiklorokuin disebut terus menjadi sumber dari munculnya teori konspirasi.
Beberapa pendukung teori-teori ini menolak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hidroksiklorokuin bukan obat yang efektif sebagai antivirus.
Sementara yang lain mengutip anekdot yang mereka dengar dari dokter, mengutip bukti dari uji coba yang kurang ideal, dan memilih fakta mereka.
Menurut John Gregory, seorang analis senior untuk kesehatan di alat kepercayaan media NewsGuard, ada narasi lebih besar dan samar mengenai hidroksiklorokuin.
"Trump berbicara tentang hal itu, dan karena itu bermanfaat secara politis bagi Demokrat di Amerika Serikat jika hidroksoklorokuin tidak bekerja," kata Gregory.
Baca: Tak Bermanfaat Bagi Pasien Corona, AS Hentikan Obat Malaria Untuk Covid-19
Video yang menampilkan Immanuel dan dibagikan oleh Trump tampaknya telah menjadi viral jauh lebih cepat dan mengumpulkan jutaan penonton lainnya.
Menurut penelitian pendahuluan dari Zignal Labs, sebuah platform intelijen media, video streaming asli menerima sekitar 18 juta keterlibatan di Facebook.
Ada lebih dari setengah juta menyebutkan video di Twitter dan platform non-Facebook lainnya pada Selasa pagi.
Taksiran lain menyebutkan jumlah penayangan video di lebih dari 20 juta.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)