"Mereka berkata kepadaku, ada kemungkinan nyata hidungku harus diambil. Hidungku sangat menonjol, dan itu menghancurkan," imbuh Julia.
Dalam upaya menyelamatkan hidung Julia, mereka akan melihat bagaimana tubuh Julia merespons kemoterapi.
Julia pun menjalani kemoterapi selama enam minggu, pada September 2019.
Sayangnya, selama kemoterapi, ukuran hidung Julia menjadi tiga kali lipat lebih besar.
Tumornya tidak menyusut, tetapi justru semakin tumbuh.
Tanpa ada pilihan lain, Julia menjalani operasi rektektomi pada 18 November 2019.
Dalam operasi 14 jam di Southampton Hospital, ahli bedah mengangkat seluruh hidung Julia hingga langit-langitnya.
Baca: Feby Febiola Idap Kanker Ovarium, Franky Sihombing Setia Temani Kemoterapi hingga Ikut Botaki Rambut
Selama 24 jam, Julia tetap berada di ruang ICU.
Ia mengaku lega karena tidak lagi kesakitan.
Selama di rumah sakit, Julia belajar cara merawat rongga hidungnya.
Setelah dua minggu, ia akhirnya diizinkan pulang.
"Ada lubang di mana hidungku berada. Tidak ada cara lain untuk menggambarkannya."
"Hanya beberapa orang yang melihatnya, termasuk Nick, tetapi aku belum menunjukkannya kepada anak-anak. Aku tidak ingin mereka mengalami mimpi buruk," tutur Julia.
Pada akhir Desember 2019, dokter berhasil menghilangkan semua jejak kanker di rongga hidung Julia.