News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi Singapura: Perekrutan Karyawan Dibatalkan, Tingkat Pengangguran Diperkirakan Melonjak

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resesi Ekonomi Singapura: Perekrutan Karyawan Dibatalkan, Tingkat Pengangguran Diperkirakan Melonjak

TRIBUNNEWS.COM - Resesi ekonomi di Singapura membawa dampak pada sektor perekrutan karyawan.

Pihak perekrut mengaku, bisnis mengurangi perekrutan selama resesi yang dipicu pandemi global.

Mengutip Bloomberg, Direktur Pelaksana Perekrutan Robert Walters Singapura mengatakan, perusahaan membatalkan lowongan pekerjaan pada awal Maret dan awal April 2020.

Tak seperti krisis keuangan global, saat ini resesi Singapura berada di sektor perbankan, industri ritel dan kedirgantaraan, kata Direktur Pelaksana Page Singapore Michael Nilay Khandelwal.

Lebih lanjut, komentar tersebut mencerminkan tentang prospek bisnis Singapura yang mencatat resesi terburuk dalam sejarah meraka.

Baca: Hindari Resesi, Indef Imbau Pemerintah Lakukan Percepatan Belanja

Baca: Ekonomi Lokal Dinilai Bisa Selamatkan Perekonomian Nasional dari Resesi

Resesi Ekonomi Singapura: Perekrutan Karyawan Dibatalkan, Tingkat Pengangguran Diperkirakan Melonjak (Freepik)

Tingkat Pengangguran 

Sementara itu, Bloomberg melaporkan, tingkat pengangguran di Singapura bisa naik menjadi 2,9 persen pada kuartal kedua.

Kementerian Tenaga Kerja menyebut, angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak krisis keuangan global satu dekade lalu.

Semasa pandemi ini, total lapangan kerja di Singapura, tak terrasuk pekerja asing, turun 121.800.

Baca: Korea Selatan dan Singapura Masuk Resesi Ekonomi, Indonesia Diprediksi Menyusul

Tingkat Pengangguran di Singapura Bisa Capai 4,5 Persen

Mengenai tingkat pengangguran yang di masa pandemi, Euben Paraceulles, seorang ekonom di Nomura Holdings Plc buka suara.

Dia memperingatkan tingkat penganggruan di Singapura bisa mencapai 4,5 persen pada paruh kedua tahun ini.

Katanya, angka pengangguran akan mendekati puncaknya, yakni 4,8 persen setelah pandemi SARS.

Baca: Ancaman Resesi, Legislator PKS Minta Pemerintah Cegah Gelombang PHK dan Kemiskinan

Gelombang PHK

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini