"Ini berkomitmen mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat bagi Amerika Serikat, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat," tulis raksasa teknologi AS itu lewat sebuah pernyataan.
Tugas prioritas utama dipahami adalah memisahkan teknologi TikTok dari infrastruktur dan akses ByteDance, sehingga dapat secara efektif meredakan berbagai kekhawatiran AS tentang integritas data pribadi penggunanya.
Valuasi ByteDance untuk aplikasi naik di atas $ 50 miliar, meskipun tekanan AS untuk melepaskannya dapat menurunkan harga, menurut laporan Reuters dari pekan lalu.
Baca: Para Seleb TikTok Menangis, Ucap Selamat Tinggal karena Aplikasi Itu Akan Diblokir Donald Trump
Divestasi Perusahaan Tiongkok
Pemerintah AS secara serius mewaspadai potensi penyedotan dana pribadi pengguna aplikasi buatan China, seperti Tiktok. Penyelidikan dilangsungkan di kalangan militer dan intelijen.
Empat isu besar jadi bahan serangan Washington ke China selama beberapa tahun terakhir. Pertama semakin besarnya Huawei, perdagangan dua negara, status Hong Kong, serta asal-usul pandemi virus corona.
Divestasi TikTok tidak akan menjadi contoh pertama Gedung Putih menangani masalah yang disebutkan di atas.
Awal tahun ini, perusahaan game Cina Beijing Kunlun Tech Co Ltd menjual Grindr LLC, aplikasi kencan gay populer yang dibelinya pada 2016, senilai $ 620 juta setelah CFIUS bersikeras harus melakukannya.
Dua tahun lalu, CFIUS membuat rencana pembuangan China Ant’s Financial untuk membeli MoneyGram International Inc atas keprihatinan serupa tentang keamanan data yang dapat mengidentifikasi warga AS.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/xna)