Sekira 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun.
Cerita Para Saksi Mata Ledakan di Beirut, Lebanon
Seorang profesor di American University of Beirut, Nasser Yassin justru membandingkan ledakan itu dengan situasi saat perang saudara di Lebanon.
Dilansir oleh Al-Jazeera, Kala ledakan terjadi, Nasser mengaku sedang berada di luar Beirut.
Namun ledakan yang besar itu membuat Nasser seolah-olah merasa dekat dengan lokasi kejadian.
Ia menuturkan, dirinya merasakan goyangan yang merupakan efek dari ledakan itu dan terasa sangat besar.
Nasser tak pernah melihat ledakan yang seperti ini sebelumnya.
Bahkan ketika ia hidup melalui perang saudara di Lebanon saat invasi Israel.
Menurut Nasser, kali ini merupakan ledakan terbesar yang pernah terjadi di Lebanon.
Baca: Suasana Haru di Beirut setelah Ledakan, Perempuan Tertunduk Berkata pada Anaknya: Ayah Ada di Surga
Baca: Masjid Muhammad Al-Amin, Landmark Kota Beirut yang Disebut-sebut Mirip Hagia Sophia
Meski demikian, ia sendiri belum mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Kita merasa terguncang," terang Nasser.
"Ini sangat besar, aku tak pernah melihat ini (sebelumnya), aku hidup melalui perang saudara di Lebanon, invasi Israel," ujar Nasser.
"Tapi ini adalah ledakan terbesar yang pernah terjadi di Lebanon berdasar pada pengalaman dan pengetahuanku."
"Kita masih belum tahu apa yang terjadi, namun ini akan menjadi besar di Beirut," tambahnya.