Versi potongan dari rekaman yang tidak diubah itu diposting di Instagram di sini oleh penyanyi Lebanon Walid Toufic.
Dalam kompilasi video hasil rekayasa, klip kedua ini juga telah dimanipulasi dengan menyertakan gambar rudal di beberapa frame.
Sebagian besar rekaman yang direkayasa telah dihapus dari YouTube karena melanggar pedoman komunitas. Di Twitter, beberapa iterasi juga telah diberi label sebagai "Manipulated Media".
Baca: Kementerian Kesehatan Lebanon: Jumlah Korban Tewas karena Ledakan di Beirut Bertambah Jadi 158 Orang
Lebanon Akan Selidiki Dugaan Ledakan Beirut karena Roket
Presiden Lebanon mengatakan akan menyelidiki penyebab ledakan di pelabuhan Beirut, dengan dugaan yang disebabkan oleh bom atau gangguan eksternal lain.
"Penyebabnya belum ditentukan. Ada kemungkinan gangguan eksternal melalui roket atau bom atau tindakan lain," kata Presiden Michel Aoun, dilansir ABC, Sabtu (7/8/2020).
Mr Aoun mengatakan penyelidikan juga akan mempertimbangkan apakah ledakan itu karena kelalaian atau kecelakaan. Untuk dugaan kelalaian, pihak berwenang Lebanon telah menahan 20 orang.
Sebelumnya, setelah ledakan terjadi Presiden AS Donald Trump mengatakan militer AS telah mengatakan kepadanya mengenai dugaan "sejenis bom" sebagai penyeba ledakan di Beirut.
CNN kemudian mewawancarai pejabat Pentagon untuk memastikan hal tersebut, namun pejabat tersebut mengatakan tidak ada bukti serangan apapun.
Sehari kemudian, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, dia meyakini ledakan itu adalah produk dari suatu jenis kecelakaan.
Israel, yang telah beberapa kali berperang dengan Lebanon, juga membantah terlibat dalam ledakan tersebut.
Sumber: Kompas TV
>