Capres saingan Trump itu juga bersumpah untuk menjadi "presiden Amerika" yang akan "bekerja keras untuk mereka yang tidak mendukung saya,".
Pernyataannya sangat kontras dengan presiden yang menyerang dan mengancam para pengkritiknya.
"Ini bukan momen partisan. Ini pasti momen Amerika," tambahnya.
Sebut Trump Gagal dalam Tugasnya
Sementara itu, tanpa menyebut nama saingannya, Biden menuduh Donald Trump telah "gagal dalam tugasnya yang paling mendasar bagi bangsa".
Terutama Trump dinilai salah menangani pandemi.
Jika terpilih, Biden berjanji akan menerapkan strategi nasional untuk mengatasinya, termasuk amanat nasional tentang memakai topeng sebagai "tugas patriotik".
Baca: Setelah Michelle Obama, Kini Giliran Barack Obama yang Sindir Donald Trump: Presiden Reality Show
“Tragedi di mana kita saat ini adalah tidak harus seburuk ini,” katanya tentang krisis, yang telah menewaskan lebih dari 170.000 orang Amerika dan menginfeksi lebih dari 5 juta, jauh lebih banyak daripada negara lain di dunia.
"Dia gagal melindungi kita," kata Biden.
“Dia gagal melindungi Amerika. Dan, sesama orang Amerika, itu tidak bisa dimaafkan," tambahnya.
Sampaikan Duka Cita untuk Korban Covid
Selama sambutannya, Biden berbicara langsung kepada keluarga yang berduka karena kehilangan orang yang dicintai karena virus corona.
Dia juga menyinggung soal tragedi yang dialami secara pribadinya setelah kehilangan istri dan bayi perempuannya karena kecelakaan mobil pada tahun 1972, dan putra tertuanya, Beau, mengidap kanker otak pada tahun 2015.
Baca: Seorang Pria 76 Tahun di Aceh Dinyatakan Positif Corona Usai Jasadnya Dimakamkan Tanpa Protokol
“Saya tahu betapa kejam dan tidak adilnya kehidupan terkadang,” kata Biden.