TRIBUNNEWS.COM - Petugas melakukan pengamanan ketat saat dimulainya sidang vonis Brenton Tarrant, terdakwa penembakan masjid di Selandia Baru.
Tampak pasukan sniper disiagakan di atas gedung untuk memantau keadaan dan hal-hal yang mencurigakan.
Adapun penembak jitu juga disiapkan di dekat jalanan kantor pengadilan yang sudah ditutup.
Menurut pantauan RNZ, Senin (24/8/2020), sejumlah petugas juga dibekali senjata laras panjang di depan gedung Pengadilan Tinggi Christchurch.
Sejumlah petugas juga terlihat membawa anjing pelacak.
Baca: Sidang Penembakan Masjid di Selandia Baru: Brenton Tarrant Mengaku Berencana Bakar Masjid
Sebagai informasi, aktivitas di gedung pengadilan pada pagi hari terbatas hanya pada hal-hal yang bersifat mendesak.
Pencegahan akses dunia maya juga dilakukan dengan ketat.
Otoritas Selandia Baru juga memantau pengguna media sosial yang mencoba mengakses jalannya pengadilan yang disiarkan langsung.