Investigasi lainnya termasuk dugaan keterlibatan keluarga dalam protes dan dugaan campur tangan dalam penunjukan direktur Polisi Federal Rio de Janeiro untuk menghentikan investigasi terhadap Queiroz.
Baca: Langkah Persija Jakarta Datangkan 5 Pemain Baru Dipuji Bek Naturalisasi Asal Brasil
Baca: Kalau Pemain Brasil Dinaturalisasi, Anak Muda Indonesia Bisa Sakit Hati
Pernyataan O Globo
Untuk diketahui, O Globo, satu di antara perusahaan berita besar Brasil, mengutuk tindakan Bolsonaro terhadap jurnalis tersebut.
O Globo menyampaikan tanggapannya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Minggu, beberapa jam setelah insiden tersebut.
"Globlo menolak agresi Presiden Jair Bolsonaro terhadap reporter surat kabar yang melakukan tugasnya seusai perannya, dengan cara yang benar-benar profesional," kata O Globo.
Baca: Terbaru Presiden Bolivia hingga Presiden Brasil, Deretan Pemimpin Amerika Latin Positif Covid-19
Tanggapan Asosiasi Jurnalis Nasional Brasil
Lebih jauh, Asosiasi Jurnalis Nasional Brasil juga menyampaikan tanggapan atas insiden ini,
"Sangat disayangkan, sekali lagi presiden bereaksi agresif dan tanpa rasa takut atas pertanyaan wartawan,: kata Asosiasi.
"Sikap ini sama sekali tidak berkontribusi pada demokrasi dan kebebasan pers yang diatur dalam Konstitusi," kata pernyataan itu.
Baca: Joe Biden-Kamala Harris Akan Membuat Amerika Serikat Lebih Intervensionis
Rupanya, insiden Minggu kemarinĀ juga menuai kecaman dari para kritikus Bolsonaro.
Alessandro Molon, seorang anggota parlemen untuk negara bagian Rio de Janeiro mengunggah tanggapnnya lewat Twitter.
"Apa yang diharapkan dari seorang presiden adalah bahwa dia berperilaku di puncak posisinya. Ancaman terhadap pers adalah ancaman bagi demokrasi itu sendiri," katanya.
Molon juga menuduh Bolsonaro berusaha menyembunyikan "keterlibatannya dalam skema kriminal."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)