News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Filipina

Mengenal Sosok Nanah, Perempuan Asal Indonesia Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bomb di Pulau Jolo, Filipina, pelaku diiduga wanita asal Indonesia

"Salah satu perempuan, pembom bunuh diri yang kami curigai dapat melakukan serangan semacam itu adalah putri dari orang Indonesia yang bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri Katedral Jolo," kata Rommel Banlaoi, seperti dilansir ABS-CBN News, Rabu (26/8/2020).

Serangan bom bunuh diri Januari 2019 di Gereja Katedral Jolo menewaskan setidaknya 20 orang.

Kelompok Abu Sayyaf dituding sebagai dalang di balik serangan tersebut.

Jauh sebelumnya, polisi Indonesia sudah mengungkap identitas dua WNI yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan, pada 27 Januari 2019.

Baca: Militer Filipina Monitor Pergerakan Warga Pasca Serangan Bom Kembar

Dua pelaku adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar.

Mereka adalah suami istri.

"Ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Hal itu terungkap setelah polisi menangkap terduga teroris berinisial N (39) di Padang, Sumatera Barat, dan Y yang diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.

Awalnya, polisi Filipina hingga Polri kesulitan mengidentifikasi kedua pelaku teror tersebut.

Menurut Dedi, keduanya masuk ke Filipina tidak melalui jalur resmi sehingga otoritas setempat tidak mendeteksi ketibaan keduanya.

Baca: Satu dari Dua Pengantin Bom Bunuh Diri di Filipina Dipastikan WNI

"Kedua tersangka ini masuk lewat jalur ilegal Filipina sehingga identitas kedua pelaku tidak ter-record dengan baik di Filipina, sehingga kita tidak bisa mengidentifikasi pelaku suicide bomber," ungkapnya.

Dedi mengatakan, kedua terduga pelaku diberangkatkan ke Filipina oleh S alias Daniel alias Chaniago.

S yang juga merupakan otak atau mastermind sejumlah aksi teror di Indonesia diduga berada di Khurasan Afghanistan.

S sudah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri sejak lama.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini