"Penembakan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan korban tembakan ketiga dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius, tetapi tidak mengancam jiwanya," demikian isi pernyataan itu.
Ditambahkan identitas para korban masih dicari kepastiannya, namun tidak diberikan rincian lebih lanjut. Sejauh ini penyelidikan tengah dilangsungkan.
Baca: Mirip Kasus George Floyd, Polisi AS Tembak Punggung Jacob Blake 7 Kali, Demo Besar Kembali Pecah
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang pria bersenapan dikejar oleh kerumunan massa sebelum dia terjatuh ke jalan. Pria itu kemudian terlihat melepaskan tembakan beberapa kali ke arah massa.
Simpan pisau
Tunangan Blake, Laquisha Booker, mengatakan anak-anak korban berteriak saat ayah mereka ditembak.
Saat itu mereka berada dalam mobil.
Blake mengatakan kepada penyelidik dia menyimpan sebilah pisau. Kaul mengonfirmasi, para polisi menemukan sebilah pisau di lantai mobil pada sisi sopir mobil Blake. Mereka tidak menemukan senjata lain di kendaraan itu.
Catatan pengadilan menunjukkan ada surat perintah penangkapan terhadap Blake atas pelecehan seksual dan tuduhan pelecehan dalam rumah tangga. Ayah Blake mengatakan dia tidak percaya pada penyelidikan tersebut.
"Siapapun yang berkulit putih, yang melakukan penyelidikan tentang seorang pemuda kulit hitam yang ditembak tujuh kali di punggungnya, dan belum memberikan jawaban atau komentar pada saat ini, tidak dapat diterima,"katanya kepada wartawan.
Jaksa Josh Kaul menyebut gelombang aksi kekerasan di kota itu menjijikkan. Menurutnya beberapa orang yang terlibat dalam kegiatan perusakan tidak berasal dari Kota Kenosha atau dari Negara Bagian Wisconsin.
Beberapa jam setelah penembakan Jacob Blake pada hari Minggu, ratusan orang berunjuk rasa di markas polisi Kenosha.
Sejumlah kendaraan roda empat kemudian dibakar, dan kepolisian meminta agar berbagai pusat bisnis yang buka 24 jam untuk menghentikan aktivitasnya, karena banyak laporan adanya perampokan bersenjata dan bunyi tembakan.
Pada Senin (24/8), Gubernur Evers menelepon pasukan Garda Nasional untuk membantu polisi setempat dan memberlakukan jam malam di Kenosha.
Aparat polisi, yang didukung pasukan Garda Nasional, menggunakan gas air mata, peluru karet dan bom asap.