PM Lee menjelaskan hal ini, dengan mengatakan bahwa di seluruh dunia, sentimen anti-orang asing sedang meningkat karena orang-orang merasa khawatir tentang masa depan mereka, dan hal yang sama berlaku di Singapura.
"Perasaan mereka bahwa orang asing bersaing dengan mereka untuk mendapatkan pekerjaan sangat jelas," ucapnya.
"Beberapa merasa diperlakukan tidak adil, ketika mereka melihat orang asing menggantikan mereka atau mengambil pekerjaan yang bagus di depan mereka. Perasaan ini sepenuhnya bisa dimengerti."
Dia juga menegaskan bahwa Singapura tidak punya pilihan selain melengkapi tenaga kerja lokalnya dengan pekerja asing untuk membuat ekonomi tumbuh.
Tetapi di saat yang sama juga menerapkan kontrol ketat terhadap pekerja asing yang masuk.
PM Lee menyebutkan bahwa orang Singapura tidak hanya peduli dengan jumlah makro orang asing, tetapi juga perlakuan yang adil di tingkat mikro, dipertimbangkan secara adil untuk promosi atau perekrutan.
Untuk mengelola hal ini, PM Lee menunjuk Aliansi Tripartit Singapura untuk Praktik Ketenagakerjaan yang Adil dan Progresif (TAFEP) dan Kerangka Pertimbangan yang Adil (FCF) untuk memastikan praktik perekrutan dan pemberhentian yang bertanggung jawab.
Dia mengatakan pemerintah sedang bekerja dengan serikat pekerja untuk memastikan penghematan dilakukan secara adil dan tidak ada perusahaan yang menggantikan orang Singapura dengan orang asing tanpa pembenaran yang sangat baik.
Singapura akan kembali
PM Lee menyimpulkan dengan menyebutkan krisis sebelumnya yang dialami Singapura di masa lalu, tetapi menyoroti bahwa Singapura selalu bangkit kembali dari krisis tersebut.
"Lahir dari krisis, bertahan dan kembali lebih kuat, dan bahwa Singapura akan mengatasi Covid-19," terang PM Lee.
"Jangan ragu. Jangan takut. Permata akan bersinar lagi. Changi akan berkembang lagi. SIA akan menjadi cara yang bagus untuk terbang sekali lagi. Ekonomi kita akan makmur lagi."
"Dan anak-anak serta cucu kita akan terus berbaris maju untuk membangun yang lebih adil, masyarakat yang lebih adil dan setara. "
Singapura Buka Kembali