TRIBUNNEWS.COM, BENGALURU -- Twitter mengkonfirmasi pada Kamis (3/9/2020), akun pribadi Perdana Menteri India Narendra Modi diretas.
Serangkaian tweet atau cuitan di akun Modi yang diretas, meminta sumbangan amal melalui cryptocurrency.
Insiden ini terjadi setelah beberapa akun Twitter tokoh terkemuka dunia juga diretas pada Juli 2020.
Twitter mengatakan telah mengetahui adanya aktivitas tersebut di akun Modi dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankannya.
"Kami secara aktif menyelidiki situasi ini. Saat ini, kami tidak mengetahui akun tambahan yang terkena dampak," kata seorang juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan melalui email, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/9/2020).
Baca: Retas Situs Lembaga Negara, Pelaku Gunakan Uang Hasil Kejahatannya untuk Mabuk-mabukan
Pihak Modi masih belum berkomentar terkait tweet yang diposting di akun @narendramodi_in.
Akun tersebut memiliki lebih dari 2,5 juta pengikut.
Kicauan, yang telah dihapus itu meminta para pengikut untuk menyumbang ke PM National Relief Fund melalui cryptocurrency.
Peretas pada Juli lalu meretas sistem internal Twitter untuk membajak beberapa akun teratas, termasuk milik calon presiden AS Joe Biden, mantan Presiden AS Barack Obama dan miliarder Elon Musk, dan menggunakannya untuk meminta mata uang digital, bitcoin.(Reuters)