200 Orang Tewas, 6.000 Lainnya Terluka
Sebelumnya, ledakan 4 Agustus 2020 menewaskan sekitar 200 orang, melukai 6.000 lainnya dan menghancurkan seluruh lingkungan.
Satu bulan kemudian, tujuh orang masih dinyatakan hilang.
Pihak berwenang mengadakan upacara pada hari Jumat untuk menandai satu bulan sejak ledakan yang meluluhlantakkan kota.
Pencarian terus dilakukan di bangunan yang berada di antara distrik pemukiman Gemmayze dan Mar Mikhael yang
Lokasi ini menjadi satu di antara daerah yang paling parah terkena ledakan.
Selain itu, banyak bangunan tua yang runtuh saat ledakan terjadi.
Kondisi tersebut menyulitkan upaya petugas penyelamat karena bangunan yang rusak parah berisiko runtuh total.
Baca: Presiden Macron Peringatkan Lebanon Bisa Terjerumus Lagi ke Perang Saudara
"Gedung itu benar-benar hancur, menakutkan dan ada banyak bahaya bagi tim," kata George Abou Moussa, kepala pertahanan sipil Lebanon, Sabtu malam.
Moussa mengatakan, kemungkinan menemukan seseorang masih hidup "sangat rendah".
Pekerja menggunakan sekop dan tangan mereka untuk menggali, sementara penggali mekanis dan derek mengangkat puing-puing berat. \
Peralatan pemindaian juga digunakan untuk membuat gambar 3D dari bangunan yang hancur.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)