TRIBUNNEWS.COM - Topan Haishen mendekati daratan selatan Jepang.
Pihak berwenang lantas merekomendasikan evakuasi dan memperingatkan warga akan potensi curah hujan tinggi.
Selain itu, angin kencang dan gelombang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya juga menimbulkan kekhawatiran pemerintah.
Mengutip Al Jazeera, menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana (FDMA), pihak berwenang mendesak evakuasi dini untuk lebih dari 100.000 keluarga di prefektur Okinawa selatan, Kagoshima, Kumamoto dan Nagasaki.
Baca: Korea Utara dan Korea Selatan Bersiap Hadapi Dua Topan dalam 1 Pekan
Baca: Kim Jong Un Peringatkan Bencana Angin Topan dan Wabah Virus Corona di Korea Utara
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu dengan Menteri Kabinet pada Minggu (6/9/2020), untuk membahas tanggap darurat Topan Haishen, kata kantornya.
"Kehati-hatian dengan tingkat maksimum diperlukan mengingat catatan hujan, angin kencang, gelombang tinggi dan pasang tinggi mungkin akan terjadi," katanya.
"Saya meminta masyarakat Jepang, termasuk mereka yang tinggal di daerah beresiko tinggi banjir sungai atau air pasang untuk selalu memperoleh informasi dan segera mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan," tambahnya.
Rekaman NHK menunjukkan, di tengah merebaknya pandemi virus corona, warga lansia yang mengenakan masker perlahan berkumpul di pusat-pusat evakuasi di Kagoshima.
Untuk diketahui, topan Haishen telah memutus aliran listrik ke lebih dari 3.000 rumah di Okinama.
Sementara di Amamioshima, NHK melaporkan, 8.000 rumah aliran listriknya dipadamkan.
Lebih jauh, FDMA memaparkan, Topan Haishen menyebabkan dua orang cedera.
Untuk itu, pihak berwenang menyarankan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan maksimal untuk menghadapi Topan Haishen.
Badan Meteorologi mengatakan, Topan Haishen diperkirakan memiliki tekanan atmosfer 935 hektopascal di tengahnya, dan angin berkelanjutan hingga 234 kilometer per jam, pada Senin, (7/9/2020).
Topan Haishen, saat ini setara dengan badai Kategori 2 yang kuat, terletak sekitar 400 kilometer di selatan Sasebo di pulau Kyushu.