Dia menambahkan Yunani selalu terbuka untuk berdialog dengan Turki mengenai perairan pesisir di zona ekonomi eksklusif, asalkan Turki menghentikan tindakan provokatifnya di wilayah tersebut.
Sementara itu, kapal bor Yavuz Turki akan melanjutkan pencarian minyak dan gasnya di lepas pantai Siprus hingga 12 Oktober meski ada seruan internasional untuk mundur.
Perselisihan Turki dengan Yunani telah memicu krisis yang telah menarik beberapa negara anggota Uni Eropa, khususnya Perancis yang mengirimkan kapal angkatan laut dan jet tempur ke wilayah tersebut untuk mendukung Yunani.
Baca: UE dan AHA Center Luncurkan Progam Baru Terkait Respon Bencana Dan Kemanusiaan
Selain itu, para pemimpin Uni Eropa akan membahas kemungkinan sanksi terhadap Ankara pada pertemuan mereka pada 24-25 September 2020.
"Kami ingin mitra dan teman-teman kami di UE untuk menyusun daftar sanksi yang seharusnya tidak segera dijatuhkan pada Turki."
"Namun lebih berfungsi sebagai contoh sanksi yang dapat dikenakan pada Turki jika tidak menghentikan tindakannya yang melanggar hukum," Kata Dendias.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)