News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesaksian Satu-satunya Korban Selamat Kecelakaan Pesawat di Ukraina: Seperti Berada di Dalam Game

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadet Vyacheslav Zolochevskyi, satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat Antonov An-26 beri kesaksian

TRIBUNNEWS.COM - Satu-satunya penumpang selamat dalam kecelakaan pesawat militer yang terjadi di Ukraina pada Jumat (25/9/2020) lalu memberikan kesaksiannya.

Pesawat Antonov An-26, milik angkatan udara Ukraina, jatuh satu mil dari lapangan terbangnya di dekat Kharkiv.

Pesawat itu jatuh hanya beberapa menit setelah komandan awak meminta untuk mendarat karena kerusakan mesin.

Dilansir Mirror, taruna bernama Vyacheslav Zolochevskyi, yang selamat dari tabrakan dan ledakan dengan melompat dari pesawat, melihat sekeliling dan mendapati temannya terbalut api dan mencoba memadamkan kobaran api.

Baca: Kecelakaan Pesawat Militer di Ukraina, 22 Penumpang yang Didominasi Taruna Tewas

Kadet Vyacheslav Zolochevskyi adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat Antonov An-26 (President of Ukraine via Mirror)

Kepala administrasi Kharkiv Oleksiy Kucher, yang sempat berbicara dengan Zolochevskyi di rumah sakit, mengatakan:

"Dia mengatakan insiden itu seperti game komputer, bahwa ketika dia berdiri, dia melihat temannya terbakar."

"Dan dia benar-benar berusaha membantu memadamkan api pada korban yang juga dibawa ke rumah sakit ini."

Namun taruna yang coba diselamatkan oleh Zolochevskyi, Nikolai Mikitchenko, telah meninggal.

Kucher mengatakan taruna yang berusia awal 20-an itu "tidak mengingat semuanya".

Ia kehilangan kesadaran di beberapa titik saat bencana Jumat malam.

Pesawat angkut militer yang membawa kadet angkatan udara jatuh dan terbakar di dekat jalan raya di timur laut Ukraina.

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 25 September 2020 menunjukkan petugas pemadam kebakaran bekerja di tempat kecelakaan pesawat angkut Antonov-26 di pangkalan udara militer Chuhuiv, 30 kilometer tenggara Kharkiv. (State Emergency Service of Ukraine/AFP)

Ibu Zolochevskyi, Irina Zolochevskaya, menceritakan betapa dia takut anaknya meninggal.

Dia berkata: "Dia hidup. Dia melompat [keluar dari pesawat], dia berhasil bertahan hidup."

"Ketika saya mendengar tentang kecelakaan itu, dan tahu bahwa itu adalah penerbangan pelatihan bagi taruna, saya tidak tahu harus berbuat apa."

"Saya takut anak saya juga pergi."

Sementara itu, dokter militer Eduard Khorshun yang merawat Zolochevskyi berkata:

"Kondisinya sedang parah."

"Namun tidak ada ancaman nyawa, kondisinya stabil."

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Sabtu bahwa penyebab kecelakaan pesawat militer yang menewaskan 26 orang itu akan diselidiki segera.

Ia berkata tidak akan memihak siapapun.

Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan 27 orang berada di dalam pesawat itu dengan tujuh anggota awak dan 20 siswa.

Zelenskiy menulis di Facebook:

"Kemarin, sebagai akibat dari tragedi yang mengerikan ... Ukraina kehilangan 26 putranya."

"Saya bersikeras bahwa penyebab kecelakaan pesawat ini segera diklarifikasi dan penyelidikan harus obyektif dan tidak memihak."

Sang presiden menyatakan Sabtu lalu sebagai hari berkabung.

Tim penyelamat dan ahli bekerja di lokasi kecelakaan pesawat angkut Antonov-26 di pangkalan udara militer Chuhuiv sekitar 30 kilometer tenggara Kharkiv. Sedikitnya 22 orang termasuk taruna militer tewas dan dua lainnya luka parah pada 25 September 2020 (SERGEY BOBOK / AFP)

Pesawat Antonov An-26 jatuh saat mencoba mendarat selama latihan, kata Kementerian Pertahanan Ukraina.

Kementerian juga menyebut bahwa kotak hitam dengan data penerbangan telah ditemukan.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka sedang menyelidiki empat kemungkinan penyebab kecelakaan itu.

Empat kemungkinan itu yaitu kerusakan teknis yang melibatkan pesawat; kinerja kru yang tidak tepat; kinerja yang tidak tepat dengan kontrol penerbangan; dan perawatan yang tidak memadai.

Dinas Keamanan Negara, sebuah badan penegakan hukum Ukraina, mengatakan pesawat itu jatuh lima menit setelah komandan awak meminta untuk mendarat setelah laporan mesin kiri pesawat bermesin ganda itu rusak.

"Menurut informasi awal, para kadet tidak secara langsung mengendalikan pesawat, semua penerbangan dilakukan oleh komandan awak," kata Dinas Keamanan Negara dalam sebuah pernyataan.

Para kadet tersebut berasal dari Universitas Kharkiv Angkatan Udara, yang dijalankan oleh kementerian pertahanan.

Pemerintah mengatakan penerbangan pelatihan pada jenis pesawat serupa telah ditangguhkan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini