Pada malam 28 September, Kementerian Pertahanan Republik Nagorno-Karabakh yang merdeka menegaskan 84 tentaranya tewas dalam pertempuran.
Pihak Armenia juga mengklaim pasukannya telah menembak jatuh sebuah pesawat Azerbaijan. Namun, klaim itu dibantah.
Baku terus bersikeras semua klaim Armenia tentang korban Azerbaijan dalam perang adalah berita palsu.
Pada tanggal 29 September, pihak Armenia terus melaporkan telah menembak jatuh helikopter Azerbaijan, dan menyatakan mereka menangkis serangan Azerbaijan.
Meski demikian, skala dan intensitas serangan yang dilakukan pihak Azerbaijan tidak menunjukkan penurunan.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan jet tempur F-16 Angkatan Udara Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Su-25 Armenia.
Jet tempur F-16 diduga lepas landas dari Pangkalan Udara Ganja di Azerbaijan dan menyediakan perlindungan udara di Vardenis Armenia, Mec Marik dan Sotk.
Pemerintah Azerbaijan dan Turki membantah klaim Armenia jet tempur F-16 Turki menembak jatuh Su-25 Armenia.
Sejauh ini, tidak ada pihak yang mencapai keuntungan strategis dalam konflik yang sedang berlangsung untuk ke sekian kalinya.
Namun, militer Azerbaijan, yang mendapat dukungan Turki, diharapkan memiliki peluang lebih baik dalam konflik berkepanjangan dengan Armenia.
Terlebih jika Yerevan tidak mendapat dukungan militer langsung dari Rusia, sekutu barunya yang memiliki kerjasama militer secara langsung.
Pemerintah Armenia juga memiliki hubungan sangat baik dengan Washington, serta NATO. Tapi kedua pihak ini sejauh ini tidak melibatkan diri secara langsung dalam konflik.(Tribunnews.com/Southfront.org/RussiaToday/Sputniknews/xna)