TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan Moskow memiliki informasi tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny bekerja sama dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA).
Pernyataan yang dikutip Sputniknews.com itu muncul beberapa jam setelah politisi oposisi Rusia, yang saat ini berada di Jerman, mengklaim Vladimir Putin berada di balik aksi peracunan dirinya.
Moskow berulang kali menekankan Berlin tidak memiliki bukti mendukung tuduhannya, tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny itu diracun menggunakan agen saraf Novichok oleh pihak Rusia.
"Ini bukan pasien yang bekerja dengan layanan khusus barat. Ini layanan khusus barat yang bekerja dengannya, ini adalah kata-kata yang lebih tepat,” kata Peskov.
“Ya, kami memiliki informasi seperti itu. Saya bahkan dapat lebih spesifik, staf CIA bekerja dengannya hari ini. Ini bukan pertama kalinya dia menerima instruksi berbeda," imbuh Peskov kepada wartawan.
Baca: Setelah Diracuni Novichok, Alexei Navalny Hadapi Masalah: Rekening Bank Dibekukan & Apartemen Disita
Baca: Kritikus Vladimir Putin, Alexei Navalny Keluar dari Rumah Sakit Berlin
Juru bicara itu juga menunjukkan bahwa sejauh menyangkut tuduhan Navalny terhadap Presiden Putin, mereka tidak berdaya. Belum ada tanggapan dari Washington maupun CIA.
"Kami pikir tuduhan seperti itu terhadap Presiden Rusia sama sekali tidak berdasar dan tidak dapat diterima,” tegasnya.
Selain itu, menurut Peskov, Rusia menganggap tuduhan Navalny sangat menghina dan tidak dapat diterima.
“Kami ingin menyelidiki kasus ini dengan pasien Berlin (Navalny) dan menentukan alasan untuk apa yang terjadi. Untuk melakukan itu, kami perlu mendapatkan informasi dari mereka yang menemukan jejak racun dalam analisis," kata Peskov.
Kepada majalah Der Spiegel, Navalny mengatakan dia bersikeras Putin berada di balik kejahatan itu dan ia tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi.
Ketika ditanya apakah Putin terlibat dalam menyelamatkan nyawa Navalny, Peskov, pada gilirannya, mengatakan dia tidak dapat mengkonfirmasi hal ini.
"Saya tahu pasti dokter Omsk terlibat dalam penyelamatan," kata tokoh penentang pemerintahan Putin itu.
Bulan lalu, Presiden Putin mengatakan kepada mitranya dari Prancis Emmanuel Macron selama percakapan telepon, tuduhan tidak berdasar terhadap Moskow terkait situasi di sekitar Navalny tidak dapat diterima.
Putin menegaskan, Jerman perlu membagikan materi kasusnya dengan Rusia sehingga situasinya dapat diklarifikasi.
Sebelumnya, Moskow menyatakan dokter Rusia tidak menemukan zat beracun dalam tubuh Navalny sebelum dia diterbangkan ke Jerman.
Berlin tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya, kondisi Navalny memburuk akibat agen saraf kelas militer dari Novichok.
Navalny dirawat di Rumah Sakit Charite Mitte, Berlin, Jerman sejak 24 Agustus 2020. Kini sudah keluar dan rawat di sebuah rumah aman di Berlin.
Rusia menegaskan, mereka belum memproduksi zat kelompok Novichok sejak Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) memverifikasi penghancuran stok senjata kimia negara itu pada awal 1990-an.
Navalny sakit parah dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada 20 Agustus. Dia kemudian ditempatkan di sebuah rumah sakit di kota Omsk di Siberia.
Para dokter Rusia melakukan perjuangan tanpa henti untuk menyelamatkan hidupnya. Navalny koma dan menggunakan ventilator paru buatan.
Dua hari kemudian, Navalny diangkut ke klinik Charite yang berbasis di Berlin untuk perawatan lebih lanjut. Pemerintah dan militer Jerman terlibat dalam penanganan kasus ini.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)