News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER INTERNASIONAL: Joe Biden Ucapkan Insya Allah | WNI yang Diculik Abu Sayyaf Tewas di Filipina

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari Joe Biden mengucapkan Insya Allah, hingga WNI yang diculik Abu Sayyaf tewas di Filipina.

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Ucapan calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Joe Biden, dalam debat perdana Pilpres AS mendapat sorotan.

Pasalnya, Biden mengucapkan 'Insya Allah' saat menanggapi Donald Trump pada perdebatan panas tersebut.

Ada pula berita tentang seorang nelayan Indonesia berusia 32 tahun.

Ia yang diculik bersama empat orang lainnya oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah pada Januari lalu, tewas dibunuh di Patikul, Sulu, Filipina.

Lantas, apa saja berita populer internasional lainnya?

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer internasional:

1. Joe Biden Ucapkan 'Insya Allah' saat Debat Perdana Pilpres AS

Mantan wakil presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menerima nominasi Partai Demokrat untuk presiden AS pada hari terakhir Konvensi Nasional Demokrat, yang diadakan secara virtual di tengah pandemi virus korona baru, di Chase Center di Wilmington, Delaware pada 20 Agustus 2020. (OLIVIER DOULIERY / AFP)

Ucapan calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Joe Biden, dalam debat perdana Pilpres AS mendapat sorotan.

Pasalnya, Biden mengucapkan 'Insya Allah' saat menanggapi Donald Trump pada perdebatan panas tersebut.

Diketahui, 'Insya Allah' merupakan frasa dari kosakata Muslim dan Arab sehari-hari.

Lantas, mengapa Biden mengucapkan 'Insya Allah?'

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: CEK FAKTA Klaim Donald Trump dan Joe Biden dalam Debat Capres 2020

2. Rusia Nyatakan Miliki Bukti Alexei Navalny Kerjasama dengan CIA

Alexei Navalny. (IG Alexei Navalny)

Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan Moskow memiliki informasi tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny bekerja sama dengan Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Pernyataan yang dikutip Sputniknews.com itu muncul beberapa jam setelah politisi oposisi Rusia, yang saat ini berada di Jerman, mengklaim Vladimir Putin berada di balik aksi peracunan dirinya.

Moskow berulang kali menekankan, Berlin tidak memiliki bukti mendukung tuduhannya.

Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, itu diracun menggunakan agen saraf Novichok oleh pihak Rusia.

"Ini bukan pasien yang bekerja dengan layanan khusus barat. Ini layanan khusus barat yang bekerja dengannya, ini adalah kata-kata yang lebih tepat,” kata Peskov.

“Ya, kami memiliki informasi seperti itu. Saya bahkan dapat lebih spesifik, staf CIA bekerja dengannya hari ini. Ini bukan pertama kalinya dia menerima instruksi berbeda," imbuh Peskov kepada wartawan.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Perang Armenia-Azerbaijan, Berikut Reaksi Dunia Internasional: Amerika, Iran, Rusia hingga Turki

3. Toilet Bandara Haneda Jepang Jadi Tempat Laboratori Hasil Tes Pemeriksaan PCR

Sebuah toilet di terminal internasional bandara Haneda Tokyo dipakai buat ruangan pemeriksaan tes PCR bagi para penumpang internasional yang datang ke Jepang. (Richard Susilo)

Mulai Kamis (1/10/2020), Jepang telah membuka diri bagi masuknya banyak warga asing khususnya dari 11 negara,  yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Laos, Taiwan, Singapura, Brunei, Mongolia, Australia dan Selandia Baru.

"Banyak warga asing yang masih kami juga butuh banyak tempat untuk pemeriksaan atau laboratori hasil tes PCR supaya cepat ke luar hasilnya," papar sumber Tribunnews.com, Kamis (1/10/2020).

Akibat banyaknya warga asing yang datang, persiapan pun sampai menggunakan empat toilet di terminal internasional bandara internasional Haneda Tokyo.

Toilet tersebut dijadikan sebagai laboratori tempat pemeriksaan tes PCR air liur para warga asing yang tiba di Jepang.

Tampak semua tempat buang air kecil ditutup rapat diplastikkan dan semua isi ruangan toilet pun di disinfektan supaya steril semuanya.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Proses Identifikasi Rampung, Menlu Retno Minta Kasus 7 WNI Tenggelam di Johor Bahru Diusut

4. WNI yang Diculik Abu Sayyaf Tewas di Filipina

Diduga kelompok Abu Sayyaf yang menyandera 5 nelayan Indonesia dan meminta tebusan. (Tangkapan layar dari media Asiaone)

Seorang nelayan Indonesia berusia 32 tahun yang diculik bersama empat orang lainnya oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah pada Januari lalu, tewas dibunuh di Patikul, Sulu, Filipina.

Demikian disampaikan Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (ESSCom) Ahmad Fuad Othman, Rabu (30/9/2020) waktu setempat, seperti dilansir kantor berita Malaysia Bernama.

Dia mengatakan kabar tewasnya WNI bernama Laa Baa dapat dikonfirmasi berdasarkan informasi dari otoritas Filipina.

"Memang benar (korban tewas). Insiden itu terjadi pada 28 September, selama misi Angkatan Darat Filipina untuk menyelamatkan lima korban yang diculik," jelasnya.

"Selama misi, terjadi baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf, dan jasad korban ditemukan kemarin," katanya kepada Bernama.

Sementara itu, Ahmad Fuad mengatakan keempat korban lainnya masih disandera Kelompok Abu Sayyaf.

Empat korban yang masih dalam tahanan Kelompok Abu Sayyaf adalah Arsyad Dahlan (41), Riswanto Hayano (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29).

Semuanya juga adalah nelayan Indonesia, masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini