News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iklan Pariwisata Berlin Tampilkan Wanita Tua Acungkan Jari Tengah kepada Orang yang Tak Pakai Masker

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iklan Visit Berlin menampilkan wanita tua yang mengacungkan jari tengah kepada orang yang menolak mengenakan masker.

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas pariwisata Berlin telah meluncurkan kampanye iklan yang kontroversial.

Pasalnya, iklan tersebut menampilkan seorang wanita tua yang mengacungkan jari tengah kepada orang-orang yang menolak untuk memakai masker.

"Jari telunjuk terangkat untuk mereka yang tidak mengenakan masker," tulis poster itu, dengan foto wanita tua bermasker di sampingnya.

Dilansir BBC, Visit Berlin menyatakan, kampanye itu bertujuan untuk menyoroti pentingnya melindungi kesehatan para lansia.

Christian Tänzler, juru bicara Visit Berlin, mengatakan poster tersebut merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas.

Iklan Visit Berlin menampilkan wanita tua yang mengacungkan jari tengah kepada orang yang menolak mengenakan masker. (Visit Berlin)

Tujuan utamanya yakni mengingatkan orang-orang agar mengikuti aturan di kota Berlin.

"Sebagian besar warga Berlin dan tamu kami menghormati dan mengikuti aturan corona, tetapi beberapa tidak."

"Orang-orang ini mempertaruhkan nyawa orang yang lebih tua dan orang-orang dari komunitas berisiko," kata Tänzler.

"Kami ingin memberi perhatian pada masalah ini. Untuk itulah kami memilih motif yang provokatif ini," imbuhnya.

Baca juga: Orang Tua Diharapkan Jadi Contoh Bagi Anak Dalam Penggunaan Masker yang Benar untuk Cegah Covid-19

Baca juga: Curhat Seorang Ibu Dipaksa Pakai Masker Saat Persalinan Normal, Mengejan Membuatnya Merasa Tercekik

Tänzler juga menyebut, iklan itu memiliki corak khas Berlin.

Ia mengungkapkan, warga Berlin sangat terkenal dengan komunikasi langsung mereka.

Menurutnya, banyak orang Inggris akan menghargai humor tersebut.

"Kami menggunakannya dengan cara yang sangat langsung untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang tidak menghormati aturan," ujarnya.

"Kami ingin menggunakan bahasa yang sesuai dengan karakter Berlin dan menggarisbawahi situasi pandemi yang dramatis, dan kami berhasil," kata Tänzler kepada Guardian.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini