Kontroversi
Di sisi lain, kampanye tersebut menjadi kontroversi.
Sebab, beberapa orang di Jerman justru menganggap iklan tersebut menghina.
Mulanya, iklan "Kami mematuhi aturan corona" diluncurkan oleh Senat Berlin dan Visit Berlin pada Selasa (13/10/2020) di surat kabar lokal.
Mendadak, iklan itu dengan cepat viral di media sosial.
Kampanye itu pun belum sesuai selera semua orang.
Lorenz Maroldt, pemimpin redaksi surat kabar Berlin Der Tagesspiegel termasuk satu di antaranya.
"Saya pikir iklan itu dengan cara 'Berlin klasik' akan berhasil dengan baik tanpa politik corona yang disfungsional dari Senat," kata Maroldt.
Baca juga: Curhatan Pria yang Berontak saat Razia gegara Tak Pakai Masker, Ternyata Menghidupi 5 Anak Yatim
Baca juga: Viral Bupati Blora Joget dengan ASN Perempuan di Acara Hajatan Tanpa Masker: Dilepas saat Nyanyi
Dilansir Guardian, Maroldt menyebut, Senat berpikir bahwa menghina orang lebih berhasil daripada aturan yang ketat dan jelas dengan kontrol yang efisien.
"Mereka sama sekali gagal dengan itu," ucapnya.
Hal senada dilontarkan oleh pemimpin lokal Persatuan Demokrat Kristen Jerman Angela Merkel, Kai Wegner.
"Situasinya terlalu serius untuk lelucon bodoh," katanya.
Sekretaris Jenderal dari Partai Demokrat Bebas spektrum kanan-tengah, turut mengatakan, kampanye itu "tidak lucu atau tidak konvensional, tetapi arogan dan menyinggung".
Sementara itu, seorang delegasi independen mengatakan, dia telah mengajukan tuntutan atas kampanye yang dianggap "menghasut rakyat" tersebut.