2. Trump tetap tidak mengutuk QAnon
Pada momen penting malam itu, Trump sekali lagi menahan diri untuk tidak mengutuk QAnon.
QAnon merupakan teori konspirasi internet yang menyebut ada komplotan besar tokoh-tokoh terkenal yang terlibat dalam lingkaran pedofilia.
Teori itu sebenarnya tidak memiliki dasar yang jelas.
Trump, seperti yang telah ia lakukan sebelumnya, membantah mengetahui tentang teori itu.
Namun ia juga mengatakan dia tahu penganutnya menentang pedofilia.
"Saya tahu mereka sangat menentang pedofilia. Mereka melawannya dengan sangat keras. Tapi saya tidak tahu apa-apa tentang itu," kata Trump.
Saat didesak, Trump tetap enggan mengkritisi gerakan konspirasi tersebut.
3. Biden terbuka pada court-packing (menambah juri di pengadilan)
Biden sebelumnya tidak berencana untuk mendukung penambahan kursi ke mahkamah agung.
Tetapi kini ia menyarankan untuk lebih banyak keterbukaan daripada sebelumnya.
Biden ditanya soal penambahan kursi ke mahkaman agung oleh moderator George Stephanopoulos.
Biden berpendapat bahwa hakim baru harus diangkat setelah pemilihan 3 November.
Tetapi ketika didesak apakah dia akan mempertimbangkan untuk menambahkan kursi ke pengadilan tinggi jika calon Trump, Amy Coney Barrett, dikonfirmasi, Biden berkata: "Saya terbuka untuk mempertimbangkan apa yang akan terjadi sejak saat itu."