News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

China Sebar Rudal Hipersonik DF-17 ke Wilayah Pesisir yang Berhadapan dengan Taiwan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal DF-26

Markas Korps Marinir telah berbasis di Chaozhou di Guangdong sejak 2017 dan akan memainkan peran kunci dalam setiap serangan terhadap pangkalan angkatan laut Taiwan di Kaohsiung, kata sumber yang berbasis di Beijing.

Pesawat J-20 (IST)

Beijing telah berusaha untuk menjaga tekanan terhadap Taiwan dengan serangkaian latihan di sekitar pulau itu, termasuk latihan invasi skala besar akhir pekan lalu dan serangan udara ganda
yang melihat hampir 40 pesawat tempur melintasi garis median di Selat Taiwan dalam satu hari bulan lalu.

Pada hari Senin, pensiunan mayor jenderal Wang Zaixi, yang pernah memimpin organisasi semi-pemerintah daratan untuk mengelola hubungan dengan Taiwan, menggambarkan latihan baru-baru ini sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Hingga hari ini, kemungkinan reunifikasi damai sangat kecil,” katanya kepada situs berita China Guancha.cn. "Latihan militer tembakan langsung menunjukkan bahwa hanya selangkah lagi menuju pertempuran yang sebenarnya," ucapnya.

Simulasi serbu Taiwan

China ternyata tidak main-main dengan ancamannya akan menggunakan kekuatan militer terhadap Taiwan bila pulau demokrasi tersebut tidak tunduk di bawah kekuasaannya. Pada Sabtu (10/10) kemarin, China menggelar simulasi serangan habis-habisan terhadap Taiwan.

Dalam simulasi itu, militer China menggunakan drone, pasukan khusus dan pasukan udara secara bertahap untuk mempersiapkan invasi besar terhadap Taiwan.

Latihan mengerikan itu dilaporkan CCTV penyiar pemerintah China dan menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir sebuah outlet media pemerintah memberi tahu semua tentang persiapan untuk menyerang negara Taiwan.

"Ini menandai tindakan agresi terbaru dari Beijing di Laut China Selatan, dan mengikuti peningkatan kehadiran angkatan laut dari China di perairan sengketa," tulis berita tersebut seperti dilansir Express.co.uk Selasa (13/10).

Simulasi serangan terjadi pada Hari Nasional Taiwan, dengan latihan dimulai pada malam hari.

Laporan CCTV merinci bagaimana pasukan China masuk dari berbagai lokasi untuk menunjukkan kesiapan mereka untuk invasi.

Laporan tersebut menambahkan: "Latihan tersebut, dengan integrasi efektif dari beberapa kekuatan tempur baru, meningkatkan kemampuan tempur sebenarnya dari pasukan dalam pendaratan bersama dan serangan tiga dimensi."

Beijing telah meningkatkan latihan militernya karena memandang Taiwan sebagai bagian dari China daratan, dan ingin menyatukan kembali negara-negara itu dengan cara apa pun.

Saat China melakukan latihan tersebut, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendesak Beijing untuk melakukan "dialog yang bermakna".

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini