Namun demikian, Pemerintah Abu Dhabi pada tahun 2013 telah melakukan perubahan nama sejumlah jalan utama di Abu Dhabi dengan nama-nama pemimpin besar mereka.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, serta untuk mengenang visi, kepemimpinan dan kontribusi mereka dalam membangun masyarakat UEA.
Nama jalan tersebut yaitu: Fatima Bint Mubarak Street, Shaikh Zayed Bin Sultan Street, Khalifa Bin Zayed Al Nahyan Street, Khalifa Bin Zayed First Street, dan Sultan Bin Zayed First Street.
Baca juga: Catatan Wakil Ketua Komisi III DPR Terkait Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf
Kemudian Shakhbout Bin Sultan Street, Mubarak Bin Mohammad Street, dan Salama Bint Butti Street.
Perubahan nama jalan di Abu Dhabi dengan nama pemimpin negara sahabat sebelumnya pernah dilakukan Pemerintah UEA pada tanggal 23 September 2019.
Saat itu mereka meresmikan jalan King Salman bin Abdulaziz Al Saud di salah satu ruas jalan di Abu Dhabi.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi Raja Salman kepada dunia Islam dan untuk memperkuat hubungan bilateral UEA – Arab Saudi dan rakyat kedua negara.
Sementara itu dengan dinamakannya Presiden Joko Widodo sebagai jalan di Abu Dhabi, menambah jumlah nama tokoh Indonesia yang ada di luar negeri.
Seperti Jalan Sukarno di Rabat, Maroko, Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda, Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam, dan Jalan Munir di Den Haag.
Baca juga: Sejarah Baru, Pesawat Komersial UEA Mendarat Perdana Kalinya di Israel
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)