News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Philadelphia Diguncang Kerusuhan setelah Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

pengunjuk rasa membakar sofa di West Philadelphia pada 27 Oktober 2020, selama demonstrasi menentang penembakan fatal Walter Wallace, seorang pria kulit hitam, 27 tahun, oleh polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa warga Philadelphia memasuki malam kedua.

Mereka turun ke jalan untuk menuntut keadilan rasial setelah polisi menembak mati seorang pria kulit hitam, Walter Wallace (27).

Keluarga Wallace menjelaskan, pria kulit hitam yang tewas ditembak polisi itu menderita krisis kesehatan mental.

Aparat kepolisian menerangkan, mereka melepaskan tembakan karena Wallace enggan menjatuhkan pisau yang dia pegang.

Lebih lanjut, dalam aksi protes ini malam kedua ini, bala bantuan serta Garda Nasional dikerahkan untuk menghentikan demonstran.

Baca juga: Solidaritas untuk George Floyd, PM Kanada Berlutut saat Demo Black Live Matter di Paliament Hill

Baca juga: Kasus George Floyd: Hakim Batalkan Dakwaan Pembunuhan Tingkat 3 terhadap Derek Chauvin

pengunjuk rasa membakar sofa di West Philadelphia pada 27 Oktober 2020, selama demonstrasi menentang penembakan fatal Walter Wallace, seorang pria kulit hitam, 27 tahun, oleh polisi. (GABRIELLA AUDI / AFP)

Para pejabat mengklaim sekira 30 petugas terluka pada malam pertama bentrokan terjadi.

Pihak berwenang juga menuduh para pengunjuk rasa melakukan aksi penjarahan dan menggeledah tempat-tempat bisnis selama huru hara berlangsung.

Bagaimana situasi di Philadelphia?

Pada Selasa malam, pengunjuk rasa menggelar aksi damai tetapi menjadi semakin konfrontatif menjelang malam.

Petugas dengan perlengkapan anti huru hara tiba dengan mobil polisi, kendaraan bermotor dan bus.

Mereka menggunakan kendaraan bermotor untuk mendorong pengunjuk rasa mundur dari barikade.

Polisi juga memperingatkan penduduk untuk menjauh dari distrik Port Richmond saat penjarahan semakin meluas.

Baca juga: Huru-hara AS: Patung Kontroversional Mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo Diturunkan

Sementara itu, kantor Manajemen Keadaan Darurat Philadelphia menyarankan penduduk di seluruh kota untuk tetap tinggal di rumah karena "demonstrasi meluas dan berubah menjadi kekerasan".

Baca juga: Rusuh di AS: Lebih dari 10.000 Orang Ditangkap saat Protes Pembunuhan George Floyd

Menurut Philadelphia Inquirer, pengunjuk rasa mencoba mendirikan barikade darurat menggunakan tempat sampah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini