Polisi menggunakan semprotan merica dan pentungan setelah mengatakan, mereka diserang oleh para demonstran.
Sejumlah pertokoan disekitar lokasi huru hara juga tutup lebih awal pada Selasa kemarin.
Dilaporkan CBS News, penduduk tak dapat membeli perlengkapan pengobatan karena banyak apotek yang tutup pada hari itu.
Baca juga: Polisi Kembali Tembak Pria Kulit Hitam, Aksi Protes Pecah di Philadelphia
Apa yang dikatakan pejabat kota?
Secara terpisah Wali Kota Jim Kenney yang merupakan anggota Partai Demokrat mengatakan, video penembakan polisi Senin kemarin, "menyajikan pertanyaan sulit untuk dijawab".
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pernyataannya.
Sementara, Komisaris Polisi Philadelphia Danielle Outlaw mengatakan, dia telah mengunjungi tempat kejadian dan merasakan "kemarahan masyarakat".
"Kami mengantisipasi kemungkinan insiden susulan," katanya dalam konferensi pers, Selasa.
"Karena itu, kami akan mengambil langkah tambahan untuk memastikan ketertiban. Kami akan meningkatkan kehadiran petugas di sekitar kota di lokasi-lokasi utama," terangnya.
Baca juga: Kasus George Floyd: Hakim Batalkan Dakwaan Pembunuhan Tingkat 3 terhadap Derek Chauvin
Baca juga: Disebut Bayar Jaminan 14,7 M, Derek Chauvin, Tersangka Atas Kematian George Floyd Bebas Bersyarat
Sebelumnya, protes besar juga pecah di Philadelphia awal tahun ini, ketika polisi membunuh George Floyd di Minneapolis, Minnesota.
Kematian Floyd memicu protes di seluruh dunia yang menyerukan keadilan rasial dan melawan kebrutalan polisi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)