Bulu dijual ke industri garmen tetapi juga digunakan di beberapa produk bulu mata palsu.
China dan Hong Kong lah yang secara khusus menyediakan pasar terbesar.
Wabah virus corona telah menjadi akhir dari industri cerpelai di Belanda.
Inggris dan Austria melarang produksi bulu bertahun-tahun yang lalu.
Sementara, Jerman telah menghentikannya dan Belgia, Prancis, hingga Norwegia juga berencana untuk melakukannya.
Di seluruh Eropa terdapat sekitar 4.350 peternakan cerpelai.
Polandia, Finlandia, Lituania dan Yunani juga menjadi bagian dari sektor ini.
Kelompok industri Bulu Eropa menegaskan permintaan bulu alami masih kuat.
"Pasar telah bereaksi terhadap berkurangnya pasokan tahun depan dengan harga kulit yang lebih tinggi," katanya kepada BBC.
Tetapi kelompok hak hewan Denmark percaya inilah saatnya untuk mengikuti contoh negara-negara Eropa lainnya dan menghentikan perdagangan sepenuhnya.
"Sangat tidak dapat diterima untuk memperlakukan hewan dengan cara cerpelai diperlakukan di industri," kata Birgitte Iversen Damm dari Animal Protection Denmark.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)