News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arab Saudi Cari Cara Akhiri Perselisihan dengan Qatar

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bendera Arab Saudi. Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan Riyadh tengah mencari cara menyelesaikan perselisihan dengan Qatar.

Pangeran Faisal, berbicara dalam wawancara virtual di sela-sela KTT Pemimpin G20, yang diselenggarakan negaranya, juga mengatakan kerajaan menikmati hubungan "baik, bersahabat" dengan Turki, yang telah berselisih dengan kerajaan selama bertahun-tahun karena kebijakan luar negeri.

Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden segera Umumkan Kabinetnya

Ketegangan Negara Teluk

Pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 meningkatkan ketegangan secara tajam.

Selama lebih dari setahun, beberapa pedagang Saudi dan Turki berspekulasi bahwa Arab Saudi sedang memberlakukan boikot tidak resmi atas impor dari Turki.

Pangeran Faisal mengatakan, dia belum melihat angka yang akan mendukung adanya boikot.

Menteri Saudi mengatakan, dia yakin pemerintahan yang akan datang dari Presiden terpilih Demokrat Joe Biden akan mengejar kebijakan yang membantu stabilitas regional.

Dia menambahkan, setiap diskusi dengannya akan mengarah pada kerja sama yang kuat.

Baca juga:Turki Larang Merokok di Ruang Publik untuk Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Baca juga: Siap Kerjasama dengan Siapapun Presiden AS, Tapi Putin Belum Ucapkan Selamat ke Joe Biden

Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020 (Angela Weiss / AFP)

Arab Saudi Sambut Presiden Baru AS

Riyadh bersiap menyambut presiden baru AS yang berjanji pada jalur kampanye pemilihan untuk menilai kembali hubungan dengan Arab Saudi, negara bagian yang dia gambarkan sebagai "paria" pada tahun 2019.

Sementara, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menikmati hubungan pribadi yang dekat dengan Presiden AS Donald Trump.

Hubungan mereka memberikan penyangga terhadap kritik internasional atas catatan hak asasi manusia Riyadh setelah pembunuhan Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman, dan penahanan aktivis hak-hak perempuan.

Daerah-daerah itu sekarang mungkin menjadi titik perselisihan antara Biden dan Arab Saudi, pengekspor minyak utama dan pembeli senjata AS.

Pangeran Faisal menekankan sejarah 75 tahun "kerja sama pertahanan yang kuat" antara kedua negara dan berharap itu akan berlanjut.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini