News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Donald Trump Akui Siap Tinggalkan Gedung Putih, tapi Tetap Tak Mau Terima Kekalahan

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang Operation Warp Speed di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 13 November 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump mengaku siap untuk meninggalkan Gedung Putih jika Joe Biden secara resmi menjadi presiden AS berikutnya oleh electoral college.

Namun, Trump tetap tak mau menerima kekalahan.

Hal itu disampaikannya pada Kamis (26/11/2020) lalu.

Dilansir BBC, kala itu, Donald Trump ditanya apakah dia bersedia untuk meninggalkan Gedung Putih jika dirinya kalah dalam pemilihan electoral college.

Trump pun menjawab, "Tentu saja saya akan [meninggalkan Gedung Putih], tentu saya akan [melakukannya] dan Anda tahu itu."

Meskipun begitu, Trump melanjutkan, memilih Joe Biden sebagai Presiden AS selanjutnya adalah sebuah kesalahan.

Baca juga: Barack Obama Kritik Donald Trump Soal Penanganan Pandemi Covid-19 di AS: Tidak Terorganisir

Baca juga: Donald Trump Lagi-lagi Klaim Menang Pemilu saat Rapat dengan Anggota Partai Republik di Pennsylvania

Baca juga: Trump Maafkan Mantan Penasihat Keamanan Michael Flynn yang Berbohong Kepada FBI soal Rusia

Trump juga mengatakan, dia tidak akan pernah menerima kekalahan.

"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk mengakui, karena kami tahu ada penipuan besar-besaran," ujarnya, dengan tuduhan yang masih tak terbukti.

Walaupun mengaku siap meninggalkan Gedung Putih, Trump tidak mengatakan apakah dirinya akan menghadiri pelantikan Biden.

Presiden AS Donald Trump tiba untuk menyampaikan sambutan di pasar saham di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Awal pekan ini, Trump akhirnya menyetujui untuk mengizinkan transisi resmi ke tim Joe Biden.

Keputusan itu mengindikasikan Biden akan mendapatkan perlindungan keamanan dan memilih pejabat pemerintah utama.

Sebelumnya, Trump telah menolak untuk menerima kekalahan dalam Pilpres AS, 3 November 2020 lalu.

Jika menilik hasil Pilpres, Biden meimpin 306 suara electoral college.

Sementara itu, Trump memiliki 232 suara electoral college, berada di bawah sistem electoral college, yakni 270 suara untuk menang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini