Banyak pengamat percaya Israel tidak dapat melakukan operasi berbahaya seperti itu tanpa informasi sebelumnya dan dukungan AS, yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2017.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Shamkhani mengatakan peralatan elektronik digunakan dalam pembunuhan Fakhrizadeh yang "sangat rumit".
Ia menggarisbawahi peran Israel dan Organisasi Anti-Iran Mojahedin-e Khalq (MKO, juga dikenal sebagai MEK, PMOI dan NCRI) dalam serangan teror tersebut.
“Operasinya sangat rumit dan dilakukan menggunakan peralatan elektronik, dan tidak ada (teroris) yang hadir di lokasi. Tetapi beberapa petunjuk tersedia, dan identitas serta catatan perancang operasi telah kami temukan, ”kata Shamkhani.
“Pastinya, monafeqin (orang-orang munafik sebagai sebutan terhadap anggota MKO) telah memainkan peran penting. Pastinya, rezim zionis dan Mossad adalah dalang kriminal ini,” tambahnya.
Awal 2018, sumber-sumber Israel mengakui Mossad telah mencoba membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran, tetapi operasinya gagal.
Menurut Fars News Agency, Mossad telah memperoleh akses ke nama Fakhrizadeh melalui daftar PBB yang merujuknya sebagai ilmuwan senior Pusat Penelitian Fisika Kementerian Pertahanan Iran.
Setelah serangan teroris pada hari Jumat, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menegaskan, pembunuhan Fakhrizadeh tidak bakal merusak tekad Iran.
Pembalasan atas serangan teror itu jadi agenda negara. Jenderal Salami menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei, keluarga martir Fakhrizadeh, dan bangsa Iran.
"Musuh bangsa Iran, khususnya para dalang, pelaku dan pendukung kejahatan ini, juga harus tahu kejahatan seperti itu tidak akan merusak tekad orang Iran untuk melanjutkan jalan yang mulia dan membangkitkan kekuatan ini, dan balas dendam dan hukuman yang keras terus berlanjut. agenda untuk mereka, " kata Hossein Salami.
Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khamenei lewat sebuah pesan mengutuk pembunuhan Fakhrizadeh. Ia memerintahkan pejabat untuk mengambil tindakan untuk menghukum dalang dan pelaku serangan teror.
"Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir dan pertahanan terkemuka negara itu, menjadi martir oleh penjahat dan tentara bayaran yang kejam,” tulis Khamenei.
“Tokoh ilmiah yang unik memberikan jiwanya yang tersayang dan berharga di jalan Tuhan untuk upaya ilmiahnya yang besar dan langgeng,” lanjut Ayatollah Khamenei.
“Dua masalah penting harus menjadi agenda serius semua pejabat terkait; pertama, menyelidiki kejahatan dan hukuman yang pasti bagi mereka yang melakukan dan memerintahkannya; dan kedua, mengejar dan melanjutkan upaya ilmiah dan teknis syuhada di semua sektor di mana dia terlibat,” tambahnya.