Di luar itu, kebijakan Netanyahu untuk mengunci negara Israel menyebabkan penurunan ekonomi.
Bahkan angka pengangguran di Israel meroket hingga dua digit.
Minggu ini, Gantz yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel bergabung dengan oposisi untuk membubarkan parlemen.
Selain itu, juga memiliki misi memaksa pemilihan baru yang keempat dilakukan segera walau kurang dari dua tahun.
Gantz mencontohkan kegagalan pemerintah dalam menyetujui anggaran, yang harus disetujui paling lambat 23 Desember.
Kegagalan untuk melakukannya otomatis akan menyebabkan koalisi runtuh dan memicu pemilihan lebih awal.
Pemungutan suara terakhir untuk membubarkan parlemen bisa dilakukan secepatnya minggu depan.
Israel Berterima Kasih pada Trump pada Peringatan 3 Tahun Pengakuan Yerussalem
Israel sangat berterima kasih kepada Presiden AS, Donald Trump, yang mengakui Yerussalem sebagai ibu kotanya.
Demikian ucapan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, pada peringatan 3 tahun pengakuan Yerussalem, Minggu (6/12/2020).
Netanyahu dan Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman, menggantungkan salinan proklamasi tersebut di Kantor Perdana Menteri, di samping pengakuan mantan presiden AS Harry Truman pada tahun 1948 atas Negara Israel yang baru lahir.
"Kedua proklamasi bersejarah ini tidak akan pernah dilupakan oleh orang-orang Yahudi dan negara Yahudi. Mereka akan disayangi selama beberapa generasi," kata Netanyahu, dilansir Jerussalem Post.
"Kami sangat berterima kasih atas semua yang Anda lakukan untuk Yerusalem dan Israel, membawa perdamaian dan membawa aliansi AS-Israel ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Baca juga: Trump Perintahkan Sebagian Besar Pasukan Amerika Tinggalkan Somalia
Baca juga: Biden Janjikan Bantuan pada Pekerja AS Terdampak Pandemi, Trump Isyaratkan Pencalonan Pilpres 2024
Lebih lanjut, Netanyahu berterima kasih kepada Trump karena mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan bahwa permukiman Israel di Yudea dan Samaria tidak ilegal.