Serangan terbaru terhadap sekolah ini adalah insiden paling serius sejak April 2014, ketika anggota kelompok jihadis Boko Haram menculik 276 gadis dari asrama sekolah mereka di Chibok.
Sekitar 100 gadis masih hilang.
Orang Tua Murid Berkumpul di Depan Sekolah
Pada hari Minggu, orang tua murid berkumpul di Sekolah Menengah Sains Pemerintah, memohon pihak berwenang untuk menemukan ratusan anak laki-laki yang diculik atau hilang.
Abubakar Lawal pergi ke sekolah dari Zaria, sebuah kota berjarak 120 kilometer di selatan Kanara.
Dua dari tiga putranya yang bersekolah di sana termasuk di antara para murid yang hilang.
"Sejak kemarin saya di sini, berdoa semoga Allah Yang Mahakuasa menyelamatkan orang-orang kami," katanya kepada kantor berita Reuters dari luar halaman sekolah yang berdebu.
Salah satu putranya yang hilang, Buhari yang berusia 17 tahun, berasal dari negara bagian Katsina.
Yahaya, seorang siswa berusia 17 tahun, mengatakan kepada Reuters bahwa dia melarikan diri pada hari Sabtu.
Ia mengatakan dia menyelinap pergi sementara para penculik memindahkan siswa ke lokasi berbeda di hutan dekat sekolah.
'Kami bertemu seseorang dengan sepeda motor yang membawa kami ke desa terdekat,' katanya.
"Dari sana seseorang membawa kita ke Kankara."
Dia menambahkan bahwa pemimpin kelompok tersebut mengatakan kepada pengikutnya untuk tidak menyakiti anak-anak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)