Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan merilis informasi tambahan mengenai strain virus corona (Covid-19) mutan baru yang ditemukan di Inggris.
"Kami tengah menjalin komunikasi dengan pejabat Inggris terkait varian terbaru virus Covid-19, mereka akan terus membagikan info, hasil analisis dan studi yang sedang berlangsung. Dan kami tengah mempelajari lebih lanjut tentang karakteristik varian virus ini dan implikasinya," kata WHO dalam akun Twitter resminya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (20/12/2020), organisasi tersebut mendesak masyarakat di negara itu untuk tetap mematuhi pedoman Covid-19 yang diberlakukan pemerintah setempat.
Pada hari Sabtu kemarin, pejabat kesehatan Inggris mengumumkan bahwa negara tersebut telah mengidentifikasi varian baru Covid-19, yang dapat menyebar lebih cepat dibandingkan jenis virus corona sebelumnya.
Baca juga: Virus Corona di Inggris Bermutasi, Belanda Setop Penerbangan dari London
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson telah memberlakukan kembali kebijakan pembatasan jarak dan sosial (physical dan social distancing) terkait virus corona baru ini.
Terutama di London dan Inggris tenggara, hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran jenis virus baru ini ke seluruh negeri.
Pada hari Jumat lalu, Kepala Teknis Covid-19 untuk WHO Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa negara-negara di seluruh dunia harus mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 saat ini.
Khususnya mencegah peluang agar virus itu tidak bermutasi, menyusul perkembangan terbaru yang terjadi di Inggris.
Penemuan varian baru virus ini tidak hanya terjadi di Inggris, namun juga Denmark dan Afrika Selatan.
Pejabat WHO, termasuk Van Kerkhove mengatakan pada awal bulan ini bahwa hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa penemuan dan penyebaran varian Covid-19 baru akan berdampak pada keamanan atau efektivitas vaksin terhadap virus tersebut.