News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Digoda Miliaran Dolar dari Trump agar Jalin Hubungan dengan Israel, Ini Tanggapan Kemenlu RI

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Israel dan Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan keuangan miliaran dolar AS kepada Indonesia, jika mau menjalin hubungan dengan Israel.

Tawaran ini datang dari Presiden AS Donald Trump yang tengah memediasi negara-negara Muslim untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Penawaran tersebut nampaknya tak menggugah pendirian Indonesia yang akan selalu tetap mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca juga: Donald Trump Tawarkan Bantuan Keuangan Miliaran Dolar Jika Indonesia Jalin Hubungan dengan Israel 

Hal itu disampaikan oleh Jubir Kementerian Luar Negeri yang diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam konferensi pers Rabu (22/12/2020) lalu.

"Ibu Menlu sudah sampaikan bahwa hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Jubir Kemlu Teuku Faizasyah, Rabu (23/12/2020) mengulang pernyataan Menlu Retno.

Pembahasan berkaitan dengan Palestina turut dibahas dalam lawatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlüt Çavuşoğlu ke Indonesia pada Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Remaja di Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Yerusalem, Diduga Menyerang Lebih Dulu

Saat menjamu Menlu Turki, Menlu Retno berujar bahwa Indonesia dan Turki menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.

“Isu Palestina harus diselesaikan berdasarkan berbagai resolusi dewan keamanan PBB dan parameter yang disepakati secara internasional, termasuk two-state solutions,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers, Selasa (22/12/2020).

Kedua Menlu juga bertukar pandangan mengenai perkembangan terakhir di Timur Tengah.

Retno Marsudi menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas Timur Tengah merupakan persyaratan bagi pemulihan global pasca pandemi.

“Indonesia dan Turki juga sepakat bekerja sama dalam memperkuat kerja-sama OKI untuk menyelesaikan berbagai tantangan di dunia Islam dan kesejahteraan umat,” kata Retno.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) DFC Adam Boehler mengatakan Korporasi Pembangunan Keuangan Internasional AS (DFC), yakni lembaga pemerintah yang berinvestasi di luar negeri, dapat lebih dari dua kali lipat dari portofolio 1 miliar dolar AS saat ini jika Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel

"Kami sedang berbicara dengan mereka tentang hal itu," kata Boehler dalam sebuah wawancara pada Senin (21/12/2020) di Hotel King David di Yerusalem sebagaimana dilansir Bloomberg, Rabu (23/12/2020).

"Jika mereka (Indonesia) siap, mereka melakukannya, maka kami akan dengan senang hati bahkan mendukung secara finansial lebih daripada apa yang kami lakukan," ucap Boehler.

Boehler mengatakan dia tidak akan terkejut jika pendanaan organisasinya ke Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, ditambah "satu atau dua miliar dolar  (AS) lagi."

Para pemimpin Amerika dan Israel mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak negara akan bergabung dalam gelombang perjanjian normalisasi dengan Israel yang diumumkan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini