Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hampir setiap dua hari, setiap kali masuk Jepang ada saja WNI yang terdeteksi positif Corona dengan tanpa gejala (OTG).
"Kali ini tanggal 21 dan 23 Desember terdeteksi lima WNI positif Corona. Cukup banyak WNI masuk Jepang terdeteksi Corona saat ini. Mungkin bisa dilakukan lebih ketat lagi tes PCR di Indonesianya," papar sumber Tribunnews.com Kamis (24/12/2020).
WNI yang terdeteksi positif Corona tersebut berdomisili di Tokyo (3 orang), di Shimane dan di Toyama.
Baca juga: Menkes Inggris: Varian Virus Baru Covid-19di Inggris Diduga Dari Afrika Selatan
Baca juga: Panduan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Juliari Batubara Tegaskan Gibran Rakabuming Tak Terlibat Korupsi Bansos Covid-19
"Mereka 4 orang masuk lewat bandara internasional Narita, seorang lewat Kansai airport dan langsung ketahuan terdeteksi positif Corona di bandara," tambahnya.
Nomor pasien masing-masing 1780 usia 30 tahunan lelaki di Tokyo.
Nomor pasien 1781 domisili di Toyama usia 20 tahunan.
Nomor pasien 1804 usia 50 tahunan domisili di Tokyo.
Nomor pasien 1805 domisili di Tokyo usia 30 tahunan
Dan nomor pasien 1807 mendarat di kansai Osaka domisili di Shimane usia 20 tahunan.
Usia 20 tahunan dan 30 tahunan adalah para pemagang Indonesia yang datang ke Jepang, lanjutnya lagi.
Bagi yang tiba di bandara Jepang, dilarang keras menggunakan transportasi umum. Haruslah dijemput oleh teman, saudara atau oleh perusahaan tempat dia bekerja.
Kemudian karantina mandiri 2 minggu dan di monitor ketat oleh kementerian Kesehatan Jepang lewat aplikasi LINE.
Karantina di Hotel satu kamar sendiri tak boleh berdua dan tak boleh ke luar kamar selama 2 minggu.
Pelayanan hotel pun akan memberikan makanan di luar pintu kamar, tidak bertemu tidak bersentuhan dengan kita yang sedang karantina di dalam kamar.
Itulah protokol kesehatan yang ada di jepang.