Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para atlet Olimpiade Jepang berkumpul membicarakan vaksinasi yang akan dilakukan sebelum pertandingan 24 Juli 2021 mendatang.
Sebagian atlet masih merasa kurang yakin, mereka khawatir terhadap efek samping dari vaksinasi tersebut.
Olimpiade Tokyo ditunda selama satu tahun karena pengaruh virus corona.
Vaksinasi diperkirakan akan dimulai musim semi mendatang di Jepang, karena penyebaran infeksi di seluruh dunia belum berhenti dan ada kekhawatiran akan diadakan musim panas mendatang.
Namun, ada kekhawatiran tentang efek sampingnya, dan kelompok kompetisi bingung untuk memberikan vaksin kepada tim nasional.
"Tidak ada cukup informasi mengenai dampak corona nantinya dan info mengenai setelah divaksinasi nantinya. Saya ingin tahu efek samping seperti apa yang akan terjadi," ungkap Shinsuke Miyawaki, Direktur Pelaksana Asosiasi Anggar Jepang, Jumat (25/12/2020).
Baca juga: Aturan Vaksinasi Virus Covid-19 di Indonesia Resmi Terbit, Ini 6 Kelompok yang Diprioritaskan
Seorang pejabat dari Federasi Judo Jepang berkata, "Bukankah sama (semua kelompok) ingin melihat apa yang terjadi?"
Sebagian kecil orang secara positif berkata, "Saya akan mendapatkan vaksin secepat mungkin."
Namun seorang pemain yang merasa tidak nyaman, Hitomi Shintani (Sekisui Kagaku), yang terpilih sebagai wakil olimpiade mengungkapkan, "Ini sebenarnya pendapat pribadi, tapi jujur saya tidak mau terima vaksin," ujarnya.
Di Amerika Serikat, tempat vaksinasi dimulai, kasus reaksi alergi yang parah telah dilaporkan.
Analisis khusus oleh instansi terkait juga diperlukan untuk memastikan bahwa zat yang terkandung dalam vaksin tersebut tidaklah melanggar doping.
Ketika Thomas Bach, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), datang ke Jepang pada bulan November 2020, ia menyatakan niatnya untuk menyerahkan inokulasi pada kebijaksanaan individu.
Baca juga: Anggaran Olimpiade Jepang Bertambah 294 Miliar Yen
Komite Olimpiade Jepang (JOC) mewajibkan para atlet untuk divaksinasi influenza pada Olimpiade musim dingin.
Meskipun demikian keamanan corona setelah divaksinasi masih tidak diketahui.
Mitsugu Oken, manajer umum tim Jepang di Olimpiade Tokyo, mengatakan, "Ini bagus untuk dikembangkan lebih awal, tetapi menunjukkan bahwa efek sampingnya tidak dapat diprediksi."
Oleh karena itu hal ini tidak bisa diterapkan sebagai kewajiban.
"Mungkin perlu melihat contoh dari Amerika Serikat dan negara lain untuk merekomendasikannya (sebagai tim)," katanya dengan hati-hati.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com