TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (3/1/2021) malam, Jimin BTS mengunggah tulisan #JungInAkuMintaMaaf di Weverse resmi BTS.
Unggahan tersebut bukan semata-mata sebuah tulisan.
Jimin BTS mengunggah tagar itu untuk berpartisipasi dalam sebuah kampanye kasus kekerasan anak yang menimpa Jung In, dimana bocah malang ini meninggal.
Bukan hanya untuk Jung In, kampanye ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Korea Selatan mengenai kekerasan anak secara umum.
Diketahui, kampanye #JungInAkuMintaMaaf diserukan sebagai rasa bersalah masyarakat yang tidak mampu melindungi Jung In dan bocah lainnya yang menjadi korban kekerasan.
Baca juga: 45 Fakta V BTS yang Berulang Tahun ke-25, Suka Musik Klasik hingga Punya Kemampuan Spesial
Baca juga: Dalam Rangka Hari Ibu, Simak Momen BTS Bersama Ibu Mereka, Siapa Paling Mirip?
Kampanye ini dimulai setelah video mengenai Jung In ditayangkan dalam episode terbaru Unanswered Question.
Siapakah Jung In?
Dikutip Tribunnews dari Koreaboo, Jung In merupakan balita berusia 16 bulan yang tewas setelah menjadi korban kekerasan orang tua angkatnya.
Pada 13 Oktober 2020 lalu, Kepolisian Yangcheon, Seoul, menangkap orang tua angka Jung In, Jang dan Ahn, karena telah menyebabkan bocah malang itu meninggal dunia.
Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian gagal menyelidiki laporan awal mengenai dugaan kekerasan.
Jung In sendiri diketahui meninggal setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.
Sebelum dilakukan penyelidikan, Jang dan Ahn sama-sama membantah perbuatan kejam mereka.
Keduanya mengaku tidak ada hubungannya dengan kematian Jung In.
Polisi, bagaimanapun, mengumumkan Jang telah merekam lebih dari 800 video dimana ia melecehkan Jung In secara fisik dan mental.