TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan program prioritas diplomasi RI dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021 yang digelar secara virtual pada Rabu (6/1/2021).
Retno mengatakan tahun 2020 menjadi tahun yang berat dan 2021 ini merupakan pertama kalinya penyelenggaraan PPTM dilakukan secara virtual oleh Kemlu RI akibat pandemi covid-19.
Namun ia meyakini, pandemi tidak membuat diplomasi Indonesia terhenti, namun semua pihak harus berikhtiar dan optimis berkolaborasi menjalankan diplomasi.
“Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya kerja sama global untuk memperkokoh infrastruktur dan tata kelola kesehatan, ketahanan ekonomi dunia, memperkokoh multilateralisme dan mengesampingkan rivalitas,” kata Menlu, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Tribunnews.com Raih Penghargaan Adam Malik Awards 2021, Kategori Media Online Terbaik
Setelah melakukan refocusing diplomasi di tahun 2020, Menlu mengatakan untuk tahun 2021 Indonesia akan memfokuskan diri pada 5 aspek diplomasi.
Adapun 5 aspek itu meliputi ketahanan kesehatan nasional, perlindungan WNI, pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau berkelanjutan, memajukan berbagai isu di kawasan, serta menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.
“Indonesia akan terus menolak klaim yang tidak memiliki dasar hukum,” tegas Menlu
Menlu menegaskan bahwa esensi politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang telah dan akan terus Indonesia lakukan.
Mengakhiri pernyataannya di awal tahun 2021, Retno mengutip salah satu proklamator Indonesia yakni Bung Hatta bahwa RI menolak menjadi objek dalam pertarungan politik sejumlah negara.
“Kita jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap kita sendiri,” tegasnya.