News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden setelah Serangan Massa Pro-Trump di Capitol AS, Tewaskan 4 Orang

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung Presiden AS Donald Trump memegang poster saat rapat umum memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat.

TRIBUNNEWS.COM - Kongres Amerika Serikat (AS) mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS, beberapa jam pasca serangan massa pro-Trump yang menewaskan empat orang.

Setelah aparat polisi berhasil mengusir massa, anggota parlemen melanjutkan sesi sertifikasi Electoral College.

Sertifikasi ini membuka jalan bagi Biden untuk dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.

Mengutip BBC, sebagai tanggapan, Trump menjanjikan "transisi kekuasaan yang damai".

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia Soal Rusuh di Capitol AS, Jerman: Trump Harus Berhenti Injak-injak Demokrasi

Baca juga: Update Rusuh di Capitol AS: 4 Tewas Pasca Massa Serbu Aula Kongres untuk Memblokir Kemenangan Biden

Petugas polisi berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. (Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP)

Kemenangan Joe Biden dikonfirmasi pada Kamis dini hari (7/1/2021) oleh sesi bersama yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence.

Pence sendiri menyebut aksi kekerasan telah menjadi "hari gelap dalam sejarah Capitol Amerika Serikat".

Sementara itu, Biden mengecam "pemberontakan" tersebut karena Trump, sambil menyuruh massa untuk "pulang", terus membuat klaim palsu atas kecurangan pemilu.

Kemenangan Biden disahkan setelah beberapa anggota parlemen Republik keberatan untuk membatalkan hasil di Arizona dan Pennsylvania ditolak.

Tak lama kemudian, Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang damai pada 20 Januari 2021."

Baca juga: Trump Gerakkan Massa Capitol Lewat Cuitan, Kini Twitternya Diblokir dan Terancam Dibekukan Selamanya

Polisi anti huru hara mendorong kembali kerumunan pendukung Presiden AS Donald Trump setelah mereka menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden, yang memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba kudeta. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Kerusuhan di Capitol Telan Korban Jiwa

Pejabat berwenang mengatakan, seorang wanita ditembak oleh polisi, sementara tiga lainnya meninggal dalam keadaan kritis.

Wali Kota Washington DC Muriel Bowser mengatakan, wanita itu adalah bagian dari sekelompok individu yang memaksa masuk ke ruang DPR, yang masih dalam sesi sertifikasi.

Mereka dihadang oleh petugas berpakaian preman dan seorang petugas mengeluarkan senjata lalu menembakkannya.

Wanita itu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini