News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Ketua DPR AS Ancam Memakzulkan Donald Trump akibat Rusuh di Capitol, Analis Sebut Ada 2 Hambatan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Demokrat dari California, mengadakan konferensi pers mingguannya di US Capitol pada 7 Januari 2021, di Washington, DC. Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengancam akan memakzulkan Donald Trump, namun pengamat sebut ada dua hambatan yang menghalani proses itu

Namun, konstitusi tidak mengharuskan DPR mengadakan pemungutan suara di komite kehakiman.

Sekelompok Demokrat DPR juga telah meluncurkan resolusi yang menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan presiden.

"Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan presiden yaitu mencoba untuk membatalkan hasil pemilu November secara tidak sah, termasuk suara Pemilihan Presiden 2020 di Negara Bagian Georgia, dan menghasut kekerasan dan mengatur percobaan kudeta," menurut Roll Call.

Resolusi itu dapat dipilih oleh DPR dalam waktu yang relatif singkat, tetapi hambatan nyata untuk menggulingkan presiden adalah Senat, di mana aturan tetap mengharuskan ada persidangan formal sebelum pemungutan suara untuk pencopotan.

Wakil Presiden AS Mike Pence bertepuk tangan saat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi merobek salinan pidato Presiden AS Donald Trump setelah dia menyampaikan pidato kenegaraan di Capitol AS di Washington, DC, pada 4 Februari 2020 .

Sidang pemakzulan Presiden Trump tahun lalu membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk diselesaikan.

Proses itu relatif cepat mengingat tidak ada saksi yang dipanggil.

Dengan persetujuan bulat, Senat sebenarnya dapat menyetujui untuk mengubah aturan tentang pemakzulan untuk memungkinkan dilakukannya pemungutan suara cepat.

Tetapi itu tidak mungkin terjadi mengingat bahwa beberapa Partai Republik di Senat setia kepada presiden, dengan yang lain setidaknya enggan untuk menggulingkannya dari kantor.

Untuk benar-benar mencopot presiden dari jabatannya, 2/3 anggota Senat harus memilih untuk mencopotnya dari jabatannya.

Dengan 49 senat Demokrat saat ini, butuh 18 senat Republikan untuk menyetujui pencopotan.

Senator Mitt Romney dari Utah, satu-satunya Republikan yang memilih untuk memakzulkan Trump tahun lalu, mengatakan kepada Huffington Post hari Kamis, "Saya pikir waktunya agak singkat" untuk mengejar pemakzulan.

"Saya pikir kita harus menahan napas selama 20 hari ke depan," katanya.

"Dewan dapat mengeluarkan pasal pemakzulan dengan relatif cepat, tetapi persidangan Senat akan berlangsung lama dan oleh karena itu tidak mungkin," tulis Steve Pavlick, kepala kebijakan di Renaissance Macro dalam catatan Jumat kepada klien.

Senator Lindsay Graham, seorang Republikan dari South Carolina, juga mengatakan bahwa dia belum mendukung pencopotan Trump dari jabatannya.

"Sebagai seorang Republikan, saya tidak mendukung upaya untuk meminta Amandemen ke-25," katanya.

"Sekarang jika sesuatu yang lain terjadi, semua opsi akan dibahas," tambahnya.

Ia juga menyiratkan Partai Republik bisa saja berubah pikiran jika presiden mulai mengambil tindakan gegabah, seperti mengampuni para pelaku perusuh di Capitol.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini