Selain itu, Wakil Presiden terpilih AS Kamala Harris akan dilantik sebagai penerus Mike Pence.
Upacara pelantikan ini diperkirakan akan berlangsung di bawah standar keamanan yang ditingkatkan, menyusul peristiwa kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill.
Kerusuhan tersebut dilakukan oleh simpatisan Trump untuk menghentikan Kongres yang sedang mengesahkan kemenangan Biden dalam Pemilihan Presiden AS 2020.
Dalam aksi rusuh itu, setidaknya lima orang tewas, termasuk diantaranya seorang veteran angkatan udara perempuan.
Setelah kerusuhan, anggota parlemen AS menuding Trump menjadi dalang dibalik kekacauan di Washington, ia diduga melakukan hasutan terhadap para pendukungnya.
Partai Demokrat pun mendorong upaya impeachment atau pemakzulan terhadap Trump.
Bahkan raksasa media sosial seperti Facebook dan Twitter juga memblokir akun Trump.
Agen Investigasi Federal (FBI) juga telah memeriksa 25.000 tentara Pengawal Nasional AS yang akan terlibat dalam pelantikan, jumlah pemeriksaan ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini dilakukan FBI untuk mengamankan jalannya pelantikan Biden, agar tidak ada serangan dari 'orang dalam'.
Pada saat yang sama, Sekretaris Angkatan Darat AS Ryan McCarthy dan pejabat lainnya di angkatan tersebut mengatakan bahwa pemeriksaan tidak menunjukkan adanya masalah.
Sejauh ini, tidak ada bukti potensi ancaman terhadap acara tersebut.
Mike Pence Puji-puji Trump
Wakil Presiden AS Mike Pence memuji pemerintahan Presiden Donald Trump, yang selama berkuasa tidak menyeret militer AS ke medan tempur baru.
Pujian disampaikan Pence saat mengunjungi Fort Drum, New York, Minggu (18/1/2021) waktu setempat. Fort Drum adalah markas Divisi Gunung 10 Angkatan Darat AS yang terkenal.