Sigurd Hortemo, Kepala Dokter di Badan Pengobatan Norwegia mengatakan, penilaian menunjukkan bahwa reaksi merugikan yang umum terhadap vaksin mRNA, seperti demam dan mual, mungkin telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien rentan.
Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke CNN pada Sabtu kemarin (16/1/2020) bahwa mereka mengetahui kematian yang dilaporkan dan "pikiran langsung kami tertuju pada keluarga yang berduka."
Pfizer menambahkan, pihaknya bekerja dengan NOMA untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan.
"Pihak berwenang Norwegia memprioritaskan vaksinasi untuk penduduk yang ada di panti jompo, kebanyakan dari mereka sangat lanjut usia dengan kondisi medis yang mendasari dan beberapa yang sakit parah," kata Pfizer dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan Pfizer itu menambahkan bahwa NOMA telah mengatakan "jumlah insiden sejauh ini adalah tidak mengkhawatirkan, dan sesuai dengan harapan. "
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)