Kesepakatan diumumkan Senator AS dari Partai Republik Lindsay Graham pada 2 Agustus 2020, yang menjelaskan kerjasama itu melibatkan modernisasi sumur minyak di timur laut Suriah.
Perjanjian itu dikecam keras Damaskus, dan dianggap tidak punya dasar sehingga harus batal demi hukum.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengecam kesepakatan antara perusahaan Amerika dan kelompok milisi Pasukan Demokrat Suriah Kurdi sebagai "ilegal" dan melanggar kedaulatan Suriah.
Sebelum perang saudara dukungan AS yang menghancurkan, yang meletus pada tahun 2011 akibat gelombang protes 'Musim Semi Arab' di seluruh Timur Tengah, Suriah menghasilkan sekitar 380.000 barel minyak per hari.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)