TRIBUNNEWS.COM - Sebelas penambang emas di China telah diselamatkan setelah 14 hari terjebak akibat ledakan bawah tanah.
Menurut laporan media pemerintah yang dikutip Sky News, belum diketahui berapa banyak orang yang masih hidup yang masih terjebak di dalam sana.
Rekaman media pemerintah menunjukkan penambang pertama yang diselamatkan, dengan penutup mata hitam di matanya, diangkat dari lubang tambang pada Minggu (24/1/2021) pagi.
Kemudian, tiga penambang lainnya dibawa keluar dari bagian tambang yang berbeda, termasuk satu orang yang terluka.
Tiga penambang lainnya dari bagian yang sama menyusul pada sore hari.
Beberapa terlihat bisa berjalan, dibantu oleh petugas penyelamat.
Baca juga: 4 Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor di Solok Sumbar, 5 Lainnya Selamat
Baca juga: Heboh Butiran Emas di Sungai Alas, Warga pun Berbondong-bondong Jadi Penambang Dadakan
Sebelumnya, sebanyak 22 pekerja tambang terperangkap setelah terjadi ledakan di tambang emas Hushan di Qixia, provinsi Shandong, di China timur pada 10 Januari 2021.
Satu orang dipastikan meninggal karena cedera kepala.
11 telah diselamatkan, dan 10 orang lainnya masih belum ditemukan.
Pintu masuk tambang terblokir 350m di bawah permukaan tanah oleh 70 ton puing yang membentang hingga 100m lebih dalam lagi, kata pemerintah kota Yantai dalam sebuah pernyataan di akun media sosialnya.
Penyebab ledakan tidak diketahui.
Nasib 10 orang yang hilang masih belum jelas
Tim penyelamat telah mencoba untuk memberikan makanan dan obat-obatan kepada mereka melalui lubang yang dibor ratusan meter di bawah tanah ke dalam tambang, tetapi mereka tidak ada komunikasi.
Sekitar 600 orang terlibat dalam penyelamatan.
Baca juga: Terpeleset Saat Akan Menali Perahu, Dua Penambang Pasir Tenggalam di Sungai Bengawan Solo
Baca juga: Sinopsis Film The 33, Kisah Nyata 33 Penambang Emas dan Tembaga Terperangkap di Bawah Tanah
Sebanyak 25 ambulans menunggu di tempat kejadian, beserta ahli bedah saraf, spesialis trauma, dan psikolog.
Manajer tambang telah ditahan selama lebih dari 24 jam sebelum melaporkan kejadian tersebut.
Para pejabat mengatakan pada Kamis, dibutuhkan waktu dua minggu lagi untuk membersihkan "penyumbatan parah" sebelum mereka dapat mengebor poros untuk mencapai kelompok itu.
Mereka mengebor poros baru yang lebih lebar untuk menjangkau 10 orang di bagian tengah tambang - lebih dari 600m dari pintu masuk - yang mereka harap dapat digunakan untuk menyelamatkan para korban.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)