News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kritik Muncul saat Hillary Clinton Besut Serial Dokumenter Heroiknya Wanita Kurdi

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/9/2012). Dalam kunjungannya di Indonesia Hillary memuji kinerja Menlu Indonesia dalam menyatukan negara-negara ASEAN menyikapi sengketa Laut Cina Selatan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

"The Daughters of Kobani" konon menggambarkan kemajuan gemilang pejuang wanita Kurdi yang melawan ISIS di Suriah utara.

Kisahnya disarikan dari ratusan jam wawancara dan laporan dari lapangan. Menurut serial ini, para perempuan Kurdi tak hanya bertempur secara fisik, tetapi juga menyebarkan visi politik mereka sendiri.

Terutama perjuangan mencapai kesetaraan gender, dan membalas dendam pada para pria yang membeli dan menjual kaum wanita. Caranya, melawan mereka rumah demi rumah, jalan demi jalan, kota demi kota.

Resume kisah ini diwartakan Penguin Random House. Sepanjang jalan, para wanita Kurdi digambarkan berhasil mendapatkan rasa hormat, dan dukungan militer yang luar biasa dari Pasukan Operasi Khusus AS.

Diluncurkan Desember 2020, HiddenLight Productions adalah studio global yang bermaksud membuat hiburan dokumenter, tanpa naskah, dan bernaskah untuk TV, film, dan digital.

Proyek pertamanya disebut "Gutsy Women", dan pesanan langsung ke seri untuk Apple TV + terinspirasi "The Book of Gutsy Women: Favourite Stories of Courage and Resilience" yang ditulis oleh Hillary dan Chelsea Clinton.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini