"Kami mengejar kekebalan kelompok, tapi itu adalah strategi yang salah," tambah Piers Morgan.
Morgan dan Reid melanjutkan dengan membuat daftar sistem pengujian yang gagal, lalu kurangnya APD hingga skema Eat out yang justru "membangkitkan virus lagi".
Mereka menambahkan bahwa Pemerintah Inggris mengabaikan saran tentang lockdown sebagai pemutus penyebaran virus.
Dua pembawa acara itu juga menyoroti kesalahan saat pemerintah mengumumkan lima hari pelonggaran pembatasan selama Natal, yang kemudian dibatalkan.
"Kemudian varian baru datang," kata Piers Morgan.
"Setiap langkah Boris Johnson terlambat dan terlalu membingungkan serta terlalu mendengarkan terlalu banyak (saran) idiot," katanya.
"Ada satu tanggapan yang menggema di Twitter, mundur (dari jabatan). Inilah yang dipikirkan dan dirasakan publik Inggris dan harus ada pertanggungjawaban," tambahnya.
Baca juga: Penyebaran Varian Baru Covid-19: Israel Hampir Sepenuhnya Menutup Bandara Ben Gurion selama Sepekan
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Jerman, Lebih Menular? Ini Kata Ahli
Tanggapan Covid-19 Inggris
Sementara itu, Sekretaris Komunitas Robert Jenrick mengatakan, "kami melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi kehidupan masyarakat."
Jenrick mengatakan kepada Sky News, keputusan yang diambil pihak saat ini berdasarkan informasi yang tersedia.
"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi kehidupan orang-orang dan membantu mengatasi badai serta membawa negara melewati periode yang sangat menantang ini," tegasnya.
"Tidak ada buku teks tentang bagaimana menanggapi pandemi seperti ini, tapi kami yakin bahwa kami mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat," tambahnya.
Komentarnya muncul ketika angka kematian akibat virus corona melewati 100.000, tetapi data terpisah yang diterbitkan oleh badan statistik menyebutkan jumlah korban di 115.000.
Sudah hampir setahun sejak Inggris melaporkan kematian akibat virus corona pertama pada 30 Januari 2020.