News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Aung San Suu Kyi Ditahan Bersama Tokoh Penting Lainnya, Juru Bicara: Militer Menguasai Ibu Kota

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parlemen Myanmar telah memilih loyalis Aung San Suu Kyi (kanan) sebagai presiden baru, menggantikan Htin Kyaw yang tiba-tiba mengundurkan diri minggu lalu. Loyalis Suu Kyi itu bernama Win Myint (66).

Militer perlu dibuat untuk memahami bahwa mereka telah membuat kesalahan perhitungan besar dalam berpikir bahwa mereka bisa lolos," cuit kelompok itu.

Baca juga: BREAKING NEWS : Tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer

Baca juga: Pemimpin, Presiden, Anggota Senior Partai Penguasa Myanmar Dikabarkan Ditangkap Saat Serangan Pagi

Suu Kyi adalah seorang pahlawan demokrasi di negara asalnya, Myanmar.

Ia adalah mantan tahanan politik yang menghabiskan dua dekade di bawah tahanan rumah.

Ia juga putri dari ikon kemerdekaan yang terbunuh.

Sejak partainya menang telak pada 2015, ia telah menjadi pemimpin de facto Myanmar dan menempati posisi sebagai penasihat negara - gelar yang diciptakan sebagai jalan keluar dari konstitusi yang melarangnya menjadi presiden.

Namun, reputasi internasionalnya telah ternoda dalam beberapa tahun terakhir oleh tuduhan genosida pada populasi Muslim Rohingya.

Ada Gangguan Internet dan Telepon

Pascaperitiwa tersebut, saluran telepon ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw tidak bisa dihubungi pada Senin dini hari.

Dilansir The Guardian, koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar.

Pada Senin pagi, TV pemerintah Myanmar juga mengatakan di Facebook bahwa mereka tidak dapat melakukan siaran.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk memberikan tanggapannya terkait berita penangkapan Suu Kyi dan tokoh partai lainnya.

Baca juga: RI Desak Myanmar Selesaikan Masalah Etnis Rohingya

Baca juga: Sentimen Anti-Myanmar Menguat di Thailand Seputar Klaster Corona

Penggerebekan itu terjadi setelah militer diduga melakukan kudeta mengenai tuntutan untuk penyelidikan atas dugaan penipuan pemilih selama pemilu tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai yang berkuasa Suu Kyi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ranum Kumala Dewi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini