TRIBUNNEWS.COM - Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Rabu (3/2/2021) mengunjungi laboratorium atau pusat penelitian di Wuhan, China.
Mengutip Ap News, laboratorium virus Wuhan tersebut beberapa waktu kemarin menjadi subjek spekulasi tentang asal-usul virus corona.
Kunjungan tim WHO ke Institut Virologi Wuhan adalah puncak dari misi mereka untuk mengumpulkan data dan mencari petunjuk dari mana virus corona berasal dan bagaimana penyebarannya.
Menyoal hal ini, Ahli Zoologi dan anggota tim WHO, Peter Daszak memberikan komentar dan dibagikan oleh penyiar Jepang TBS.
"Kami menantikan untuk bertemu dengan semua orang penting di sini dan menanyakan semua pertanyaan penting yang perlu ditanyakan," katanya.
Baca juga: Tim WHO Kunjungi Rumah Sakit Wuhan yang Rawat Pasien Virus Corona di Awal Pandemi
Selama kunjungan, ada wartawan yang turut serta bersama tim ke fasilitas yang dilengkapi dengan keamanan yang tinggi.
Tetapi seperti pada kunjungan sebelumnya, hanya ada sedikit akses langsung ke anggota tim.
Sementara tim WHO sejauh ini hanya memberikan sedikit rincian tentang diskusi dan kunjungan mereka di China.
Saat tim WHO berkunjung ke Institut Virologi Wuhan, petugas keamanan berseragam dan berpakaian preman berjaga-jaga di sepanjang pintu masuk depan fasilitas itu.
Tetapi, tidak ada tanda-tanda anggota tim WHO mengenakan pakaian pelindung selama kunjungan ke pusat penelitian tersebut.
Belum jelas alat pelindung apa yang dikenakan tim WHO saat mereka berada di dalam institut.
Tim WHO pergi setelah sekira tiga jam di sana, tanpa berbicara dengan wartawan yang menunggu.
Baca juga: Tim WHO Kunjungi Rumah Sakit di Wuhan Dalam Kontrol Ketat China
Bekerja setelah Karantina 2 Pekan
Setelah dua minggu di karantina, tim WHO baru memulai perjalanan dinas mereka.
Tim tersebut terdiri dari para ahli di bidang kedokteran hewan, virologi, keamanan pangan dan epidemiologi dari 10 negara selama enam hari terakhir mengunjungi rumah sakit, lembaga penelitian dan pasar tradisional yang terkait dengan banyak kasus pertama.
Sebelumnya, kunjungan mereka terhalang oleh masalah administrasi.
Setelah mengikuti negosiasi berbulan-bulan dengan pemerintah China, akhirnya tim bisa masuk ke negara tersebut.
China dipandang berusaha untuk mempertahankan kontrol ketat atas informasi tentang wabah dan penyelidikan asal-usul Covid.
Beberapa orang menganggap sikap China merupakan upaya untuk menghindari kesalahan langkah dalam tanggapan awalnya terhadap penyebaran Covid-19.
Baca juga: Otoritas Kesehatan China dan WHO Bahas Kerja Sama untuk Selidiki Asal Virus Corona di Wuhan
Kelompok Pertama yang Terpapar Covid-19
Kelompok pertama Covid-19 terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019, yang akhirnya mendorong pemerintah untuk menempatkan kota berpenduduk 11 juta itu di bawah penguncian yang ketat selama 76 hari.
China sejak itu melaporkan lebih dari 89.000 kasus dan 4.600 kematian akibat Covid-19.
Kasus-kasus baru sebagian besar terkonsentrasi di wilayah timur laut dan lokalnya serta pembatasan perjalanan diberlakukan untuk menahan wabah.
Kasus baru penularan lokal terus menurun dengan hanya 15 yang dilaporkan pada Rabu, karena pemerintah China mengindahkan seruan untuk tidak melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)