TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) dihadapkan pada sidang pemakzulan untuk kali kedua.
Argumen dalam persidangan pemakzulan Donald Trump digelar pada Selasa (9/2/2021).
Pemakzulan Trump yang pertama terjadi atas tuduhan penyelewengan kekuasaan, sementara yang kedua ini karena menghasut massa pendukungnya menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1/2021) lalu.
Melansir Ap News, berikut ini Tribunnews rangkum lima pertanyaan kunci terkait sidang pemakzulan Trump:
Baca juga: Analis Sebut Donald Trump Masuk ke Perangkap Jujutsu karena Menolak Bersaksi di Sidang Pemakzulan
Baca juga: Donald Trump Tolak Bersaksi di Bawah Sumpah dalam Sidang Pemakzulan
Apakah Trump Bisa Dipercaya?
Tidak mungkin.
Di sisi lain, banyak anggota Partai Republik sangat kritis terhadap Trump yang menyerukan kepada para pendukungnya "untuk berjuang mati-matian" dan menyerbu Capitol, kritik mereka sejak itu melunak.
Perubahan ini terbukti dalam pemungutan suara untuk pemakzulan Trump pada 26 Januari 2021.
Hanya lima senator Republik yang menolak mosi yang bertujuan untuk membubarkan sidang pemakzulan Trump.
Untuk diketahui, perlu dua pertiga suara dari 100 anggota Senat untuk menghukum Trump dalam pemakzulan ini.
Jika 50 Demokrat memilih menghukumnya, 17 Republikan harus bergabung dengan mereka untuk mencapai batas tersebut.
Sebagian besar Republikan menolak membela tindakan Trump pada hari kerusuhan berlangsung di Capitol, yang menewaskan sekira lima orang, termasuk anggota kepolisian.
Sebaliknya, anggota parlemen berpendapat bahwa persidangan tersebut tidak konstitusional karena Trump tidak lagi menjabat.
Namun, Demokrat dan banyak sarjana hukum tidak setuju.